ADVERTISEMENT

Rapid Test BIN Dapati Tiga Pegawai Kementerian Keuangan Reaktif Covid-19

Senin, 6 Juli 2020 11:34 WIB

Share
Rapid Test BIN Dapati Tiga Pegawai Kementerian Keuangan Reaktif Covid-19

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Pegawai Direktorat Jenderal Pelayanan Perbendaharaan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), di Jalan Otista, Jatinegara, Jakarta Timur, mengikuti rapid test deteksi Covid-19 yang digelar Badan Intelejen Negara (BIN), Senin (6/7/2020). Hasilnya, tiga orang diketahui reaktif dan harus menjalani tes swab.

Staf Khusus Kepala BIN, Mayjen TNI (Purn) Neno Hamriono mengatakan, tes untuk pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan (KPPN) Jakarta III menyasar 1.000 orang. Ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. "Makanya kami siapkan 1.000 kit rapid test dan dua unit mobil laboratorium PCR untuk melakukan uji swab test," katanya, Senin (6/7/2020).

Neno mengatakan, pihaknya sengaja menyasar pegawai karena selama pandemi ini mereka masih tetap berangkat dan bekerja di kantor mengaudit keuangan negara untuk penanganan Covid-19. Interaksi pegawai saat berangkat ke kantor dikhawatirkan memicu penularan virus corona.

"Kami juga siapkan mobil laboratorium milik BIN agar pemeriksaan maksimal, karena hasilnya bisa diketahui dalam waktu 5 jam," ujarnya.

Rapid test yang digelar di kantor Direktorat Jenderal Pelayanan Perbendaharaan Kementerian Keuangan. (ifand)

Neno menambahkan, pihaknya juga mengerahkan 40 tenaga medis dari Medical of Intelligence untuk menangani pegawai yang diperiksa. Karena selain aparatur pemerintahan, BIN kini gencar menggelar rapid test dan swab deteksi Covid-19 gratis di permukiman padat penduduk.

"Sejauh ini sudah 150 orang yang diperiksa, dan tiga diketahui reaktif sehingga diarahkan ke pemeriksaan swab," ungkapnya.

Dari hasil swab itu, sambung Neno, nantinya baru diketahui kepastian hasil yang akurat dari uji di labolatorium PCR. Selama menunggu hasil uji spesimen keluar, pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Jakarta III diisolasi di tenda khusus yang dipersiapkan BIN.

"Karena ini harus ditangani dengan cepat agar bisa segera memutus mata rantai penyebaran," pungkasnya. (ifand/ys)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT