Kuncinya di Tangan Warga

Senin 06 Jul 2020, 06:00 WIB
Physical distancing. (ilustrasi/freepik.com)

Physical distancing. (ilustrasi/freepik.com)

DISIPLIN warga dalam menjalankan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19, masih sangat rendah. Kerumunan warga masih terjadi. Banyak warga tidak menjalankan ‘3M’ atau menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan. Alhasil, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) Transisi di DKI Jakarta harus diperpanjang lagi selama 14 hari ke depan.

Pakar ilmu sosial dari Social Resilience Lab Nanyang Technological University Singapura, Sulfkar Amir mengatakan DKI Jakarta saat ini belum siap untuk menuju kenormalan baru. Saat ini indeks persepsi risiko di masyarakat Jakarta hanya di angka 3,30 atau di dalam indikator kurang siap.

Sedangkan faktor utama penyebab rendahnya persepsi risiko adalah dampak ekonomi serta faktor informasi mengenai Covid-19 yang tidak sampai ke masyarakat. Tetapi faktor ekonomi menjadi penyumbang tertinggi rendahnya persepsi risiko. Hasil survei tersebut menyimpulkan warga DKI belum siap untuk memasuki era new normal.

Hasil survei tersebut tidak bisa dibantah bila melihat perilaku masyarakat sehari-hari di Ibukota saat ini. Perilaku masyarakat masih kurang peduli dengan bahaya Covid-19. Banyak masyarakat yang bersikap seolah krisis kesehatan sudah berlalu, sehingga tidak patuh pada ‘3M’.

 Akibatnya bisa diduga, kasus positif Covid-19 terus bertambah. Data pada Minggu (5/7/2020) tercatat, di Jakarta ada penambahan 256 kasus positif. Sehingga, jumlah kumulatif kasus positif di wilayah DKI Jakarta sebanyak 12.295 kasus, 7.663 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 658 orang meninggal dunia. 

Kalau protokol kesehatan tetap tidak bisa ditegakkan masyarakat, dikhawatirkan akan muncul cluster-cluster baru.
Kunci semua ini memang tetap ada di tangan masyarakat. Warga sudah seharusnya mematuhi protokol kesehatan. Pakailah masker bila keluar rumah, sering mencuci tangan, menjaga jarak baik itu  physical distancing maupun social distancing, dan lainnya.

Pelonggaran PSBB,  bukan berarti semua pihak merasa aman. Justru sebaliknya kewaspadaan seharusnya ditingkatkan. Bila tidak maka Covid-19 sampai kapan pun tidak akan berakhir. Sekali lagi, kuncinya ada di tangan masyarakat. **

News Update