ADVERTISEMENT

Kementrian Parekraf Perkenalkan Kuliner Khas Banyuwangi

Senin, 6 Juli 2020 22:45 WIB

Share
Kementrian Parekraf Perkenalkan Kuliner Khas Banyuwangi

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) mulai merambah sektor kuliner khas Nusantara dengan memperkenalkan masakan khas Banyuwangi, Jawa Timur,'Nasi Tempong'.

Kesederhaan Nasi Tempong tidak menghalangi kelezatannya dengan isian yang seolah biasa mulai dari nasi putih, dilengkapi dengan potongan tempe, tahu, dan ikan asin, semakin bikin kangen saat ditambahkan lalapan berupa sayuran rebus mulai dari kol, bayam, juga terung.

Satu hal lain yang membuat menu ini menjadi istimewa adalah sambalnya. Pedasnya cabai rawit, menyatu dengan kesegaran tomat ranti dengan aroma terasi khas Banyuwangi menghadirkan sensasi yang sulit dilupakan.

Semuanya diulek menjadi sambil dadak sehingga kesegerannya sangat terasa. Nasi Tempong Mbok Wah yang sangat terkenal, lokasinya berad di Jalan Gembrung Nomor 220, Glagah, Bakungan, Banyuwangi, Jawa Timur.

"Kunci dari kesegaran sambal ini memang yang dibuat baru, saat pelanggan datang. Sehingga rasanya akan selalu segar," ujar Towi, selaku pengelola rumah makan Sego Tempong Mbok Wah, Senin (6/7/2020).

Adik dari Mbok Wah ini mengatakan, awalnya menu ini menjadi andalan masyarakat Banyuwangi untuk bekal mereka ke sawah.

Namun seiring waktu dengan rasanya yang khas dan semakin terbukanya Banyuwangi sebagai destinasi wisata, membuat masakan ini jadi banyak diburu wisatawan. Karena itu kemudian banyak disajikan menu-menu pendukung lainnya.

"Tapi kuncinya semuanya harus selalu segar, bahan-bahannya segar. Makanya kita harus selalu baru, kalau diinapkan rasanya sudah berubah. Kita sesuaikan dengan pengunjung yang datang," kata Towi.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sebelumnya telah membuat timeline tahapan pemulihan untuk sektor pariwisata daerah yang dibagi dalam tiga tahapan.

Yakni emergency, recovery, hingga penerapan normal baru. Saat ini Banyuwangi telah memasuki fase pemulihan yang diisi dengan edukasi dan sosialisasi tentang protokol yang akan berlaku di masa 'new normal' kepada para stakeholder pariwisata daerah.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT