JAKARTA - Kendati sejumlah nama mulai disebut-sebut dan meramaikan bursa calon Ketua Umum PP PBSI periode 2020-2024, mantan pemain nasional Joko Suprianto, lebih menjagokan Erick Thohir.
Di mata Juara Dunia 1993 di Birmingham itu, Menteri BUMN tersebut memiliki kemampuan mumpuni.
Sejumlah tokoh masuk dalam bursa untuk menduduki jabatan sebagai nakhoda organisasi tepok bulu nasional periode 2020-2024 dalam Musyawarah Nasional PBSI 2020.
Selain Erick, masih ada Menristek Bambang Brodjonegoro, Kepala Staf Kantor Kepresidenan Moeldoko, dan Kapolri Jenderal Idham Azis. Muncul pula nama bekas Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin untuk meramaikan persaingan.
Bahkan, kendati saat ini sudah menjabat sebagai Ketua Umum PB Wushu Indonesia (2017-2021), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pun tetap masuk bursa.
Munas PBSI yang bakal digelar akhir tahun ini karena masa bakti Wiranto sebagai Ketua Umum PP PBSI 2016-2020, segera berakhir. Sosok kandidat Ketua Umum PP PBSI 2020-2024 diharapkan merupakan tokoh yang mumpuni dalam segala hal dan mampu mencari dana.
“Di antara nama-nama yang masuk bursa tersebut, saya malah lebih mencalonkan nama Pak Erick Thohir. Dari sisi kapasitas dan kapabilitas, dia sangat mumpuni dan rasanya tidak ada yang mengalahkan. Mungkin Pak Erick bisa menjadi alternative terbaik untuk dipilih oleh Pengprov PBSI dalam Munas nanti,” komentar Joko dalam keterangannya kepada Pos Kota, Senin (6/7/20).
Keunggulan lain di mata Joko, sebagai pengusaha Erick juga sukses, sehingga tidak perlu diragukan lagi dalam kemampuan untuk penggalangan dana.
Lewat tangan dinginnya, persoalan dana besar yang dibutuhkan untuk pembinaan PBSI, bisa diatasi. “Bicara soal dana, Pak Erick tidak diragukan lagi. Dia dulu pernah memiliki klub Inter Milan di Liga Italia," ungkap pria berusia 53 itu.
Menurut pahlawan Piala Thomas 1994, 1996, dan 1998 tersebut, dari semua sisi, Erick memiliki keunggulan. Saat ini dia termasuk orang kuat dengan menjadi pembantu presiden. Jejaring internasional demikian luas.
Dia juga punya pengalaman segudang dalam mengelola organisasi olahraga. Mulai dari organisasi basket nasional dan regional, Ketua Komite Olimpiade Indonesia, hingga yang terakhir menjadi Ketua INASGOC di Asian Games 2018.