SAHUR on the boat. Agenda rutin setiap Ramadhan, anggota Jojoners Reborn pergi Pulau Tunda, Banten. Mereka berangkat Sabtu malam dan bertolak kembali Minggu malam. Ruht Semiono bersama teman-temannya biasa menyawer biaya untuk menyewa sebuah kapal beserta anak buah kapal. Tiga hingga empat jam kemudian, rombongan tiba di tempat tujuan.
Sesampai di tempat tujuan, mereka mengeluarkan peralatan utamanya, pancing dan umpan. “Setengah jam kemudian, strike bro! Ikan sudah didapat,” ujar pria yang akrab disapa Ute ini. Sepanjang perjalanan, kapal kayu ukuran kecil melaju ke tengah laut meninggalkan pantai. Perlahan, daratan mulai tak terlihat.
Baca juga: Februari-Juli Musim Ikan Kawin, 'Saatnya Berburu, Sayang Dilewatkan'
Di sini adrenalin mulai terpacu. Angin laut dan ombak membuat kapal bergoyang. Seisi kapal terombang-ambing. Ada yang memilih tidur, ada pula yang wajahnya pucat pasi plus pusing karena mabuk laut. Si nahkoda mengantarkan mereka ke spot mancing. “Sampai kita, di rumpon, bisa kanan-kiri,” kata nahkoda sambil menurunkan jangkar kapal.
Kanan kiri itu maksudnya sisi kapal, jadi rumponnya cukup besar. Sambil menunggu ikan-ikan menyambar umpan, semua orang di atas kapal asyik bercengkerama. Ini terjadi sepanjang malam hingga menjelang pagi. Topik pembicaraan melulu soal memancing. “Kalau orang yang enggak suka mancing ikut, pasti mabok dia,” katanya tertawa.
MABOK
Ute menjadi penikmat mancing di laut setelah diajak kawannya usai liputan. “Mulanya mabok lantaran kapal diombang-ambing ombak. Sampai kapal tiba hingga merapat kembali saya tiduran dan muntah-muntah,” kenangnya.
Namun didorong keinginan kuat menyalurkan hobi, membuat dia melawan, Hingga akhirnya sekeras apa pun kapal diombang-ambing ombak, dia kini tahan banting alias tak mabok lagi.
Baca juga: ‘Jojoners Reborn’, Mancing Ala Wartawan
Begitupula, saat sebagai pemula, Ute meminjam alat pancing dari teman-temannya. Dari situ dia mempelajari sejumlah alat pancing hingga akhirnya dia memiliki empat joran. “Kenikmatan memancing adalah saat entakan pertama menarik alat pancing. Ehm, nikmatnya bukan main,” tukasnya. (toga/iw)
