DEPOK – Duh, nasib tragis harus dialami lelaki tua yang berprofesi sebagai pengojek pangkalan (Opang). Kakek 6 cucu ini kehilangan nyawa setelah ditikam begal di kawasan Cimanggis, Depok.
Nyawa Nedi Junaedi (68) tidak bisa diselamatkan di rumah sakit setelah tubuhnya dihujani tusukan hingga menembus jantungnya. Sementara sepeda motor Beat F 2922 FCS warna biru miliki korban dibawa kabur begal.
Anak korban, Dedi Irawan (38) mengatakan, ayahnya sempat menjalani perawatan di RS Sentra Medika Depok setelah ditolong warga bersimbah darah di sekitar TKP Pintu Air Cimanggis (belakang PT Coca-Cola), Depok, Kamis (2/7/2020), sekitar pukul:02.00 WIB dini hari.
“Saya dengar dari teman, ayah mengalami ini (dibacok begal) saat mendapat orderan mengantar penumpang tujuan ke Pintu Air Cimanggis,” ucap Dedi saat Poskota.co.id menyambangi rumah duka di Kampung Bedahan, Pabuaran Mekar, Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (4/7/2020) siang.
Menurut Dedi, ayahnya keluar rumah sekitar pukul 20.00 WIB langsung ke tempat biasa nongkrong di pangkalan ojek simpang Cilodong. Dari keterangan teman ayahnya sesama opang, sempat mendapat orderan membawa penumpang, sekitar pukul 01.00 WIB.
“Seorang temannya (ayah) di lokasi sempat mendengar kalau penumpang itu minta diantar ke pintu air Cimanggis. TKP dari pangkalan ojek hanya berjarak 2 km biasa cepat ditempuh tapi ini lama tidak balik-balik. Baru diketahui dari laporan warga kalau korban dibegal,” katanya.
BERSIMBAH DARAH
Saat ditemukan kondisi sang ayah sudah bersimbah darah di pinggir jalan dekat pintu air Cimanggis. Sementara dompet korban berisi SIM dan KTP tidak diambil pelaku.
Sementara itu, dari hasil penyelidikan anggota Reskrim Polsek Cimanggis dari rekaman CCTV di sekitar lokasi, ada dua orang yang gerak-geriknya mencurigakan. “Rekaman CCTV yang sudah dipegang anggota sebagai bahan penyelidikan sempat ditunjukan ke keluarga. Ada dua pemuda yang dicurigai sebagai pelaku yang menghabisi bapak,” tukas Dedi.
Dari rekaman CCTV tersebut, jelas Dedi ciri-ciri pelaku mengenakan celana pendek, topi, kaos, usia sekitar 20-25 tahun. Ia juga mengaku jalan setapak yang gelap di lokasi tempat ayahnya dibacok dikenal rawan aksi pembegalan sepeda motor.
“Jalan setapak itu gelap rawan kejahatan. Kejadian yang menimpa ayah saya termasuk paling sadis dan ini peristiwa ketiga. Sebelumnya pelaku hanya merampas motor dan tidak sampai dibunuh seperti ayah saya,” pungkasnya.