BEKASI - Sebelum mendapati kabar sang suami, Kamaludin (46), menjadi korban perampokan, Siti Fatimah (42), istrinya sudah memiliki firasat buruk sepanjang Sabtu (4/7/2020) malam. Bahkan Siti meminta suaminya agar di rumah saja malam itu, tidak usah narik.
“Istrinya masih syok, nangis terus belum bisa diajak komunikasi,” kata Harry Ferdiansyah, teman korban, ditemui di rumah duka, di Perum Graha Melati, Jalan Mangga 1, RT 01/05, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Minggu (5/7/2020) siang.
Namun saat bertemu di kamar jenasah RSUD Bekasi, Siti sempat menceritakan perasaannya kepada Harry. “Istrinya pada malam sebelum kejadian sudah punya firasat gak enak, suruh jangan keluar malam. Tetapi korban memaksa untuk keluar pergi narik,” kata Harry menirukan ucapan istri korban.
Baca juga: Pembunuhan Sopir Taksi Online di Bekasi, Warga Ungkap Penumpang Terakhir Korban
Harry menambahkan, pada Sabtu (4/7/2020), korban sempat pulang setelah seharian narik. Di rumah, bapak enam itu mengeluhkan penghasilannya selama seharian narik. “Katanya orderan sepi, dapat yang recehan terus,” paparnya. Sehingga sekitar pukul 22.00 ,korban memutuskan untuk kembali narik.
Baca juga: Sopir Taksi Online Tewas Dibacok Perampok di Bekasi
Diberitakan sebelumnya, Kamaludin, sopir taksi online ditemukan tergeletak di depan sebuah bengkel motor di Jalan Kapuk Raya, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Minggu (5/7/2020) dini hari. Korban menderita luka bacok di bagian leher selanjutnya tewas dalam perawatan di RSUD Bekasi. Kasus ini ditangani Polres Metro Bekasi Kota. (yahya/ys)