Pandemi sebagai tantangan yang harus kita hadapi, tantangan yang harus kita ubah menjadi peluang guna meraih kemajuan di segala bidang kehidupan bangsa. Di dalamnya ada kesehatan masyarakat, sosial ekonomi, sosial budaya, sosial politik dan keamanan. Itulah tujuan negeri ini didirikan.
Tak berlebihan sekiranya upaya sungguh – sungguh untuk mencapai tujuan bangsa, sudah dipesankan oleh para leluhur kita yang terkristal melalui butir – butir falsafah bangsa.
Butir ke - 11 sila kelima falsafah bangsa, secara tegas mengajak anak bangsa untuk jangan segan, apalagi takut melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Lantas bagaimana mengubah tantangan menjadi peluang? Jawabnya cukup beragam. Tetapi yang utama adalah bagaimana kita menyikapi seperti dikatakan banyak para ahli.
Yang pertama adalah memahami tantangan yang terjadi. Kita perlu berpikir positif bahwa tantangan bukanlah penghambat, tetapi tahapan menuju keberhasilan, maka harus dihadapi.
Yang kedua, percaya diri bahwa tantangan itu bisa dihadapi dengan kemampuan yang kita miliki. Keyakinan menjadi penting agar sebesar apa pun tantangan dapat ditaklukkan.
Yang ketiga, urai dari hal kecil. Tantangan memang cukup beragam boleh jadi kompleks. Karenanya harus mulai mengurai dari hal yang paling sederhana. Ibarat mendaki gunung, kita tapaki dari yang paling bawah, baru menuju puncak.
Jika terpeleset atau jatuh dalam pendakian bukanlah kegagalan. Kita mesti bangkit, berpikir sejenak mencari setapak jalan dan segera bertindak, mendaki lagi.
Pepatah mengatakan “ Dua hal yang menyebabkan kegagalan. Pertama, berpikir tapi tanpa pernah bertindak. Dan kedua, bertindak tanpa pernah berpikir.” ( *).