ADVERTISEMENT

Dubes Palestina Dr. Zuhair Al-Shun Terharu Dukungan Rakyat Indonesia Terhadap Masalah Tepi Barat

Kamis, 2 Juli 2020 08:55 WIB

Share
Dubes Palestina Dr. Zuhair Al-Shun Terharu Dukungan Rakyat Indonesia Terhadap Masalah Tepi Barat

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA -  Rakyat Indonesia  tetap konsisten  menolak aneksasi lembah Yordan di Tepi Barat Palestina. Meski aneksasi Israel itu bukan hal yang baru, karena sudah direncanakan sejak tahun 1960- an hingga sekarang.

Kenyataan ini membuat Duta Besar Palestina untuk Indonesia Dr. Zuhair Al-Shun berterima kasih pada dukungan pemerintah, parlemen dan rakyat Indonesia.

Zuhair mengatakan, Tepi Barat  wilayah sebagai wilayah yang sangat subur, sumber air, baik untuk pertanian, sumber mineral, pariwisata, dan tempat bersejarah para nabi. Termasuk makam Nabi Ibrahim AS dan lain-lain.  

Karena itu kata Zuhair, Indonesia memiliki posisi khusus bagi pemimpin dan rakyat Palestina, atas dukungan, perjuangan dan bantuannya selama ini untuk menolak aneksasi demi berdirinya Palestina yang merdeka dan berdaulat. 

"Kami sangat terharu atas dukungan dan totalitas Indonesia untuk Palestina selama ini,"  demikian Zuhair di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (1/7/2020).

Hadir dalam diskusi Forum Legislasi dengan tema "Pernyataan Bersama Anggota Parlemen berbagai negara Menentang Aneksasi Israel terhadap Wilayah Palestina" yang digelar oleh BKSAP (Badan Kerjasama Antar Parlemen) pimpinan Fadli Zon itu antara lain Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Febrian A. Ruddyard, anggota FPDIP DPR Charles Honoris, Mardani Ali Sera (FPKS), dan Putu Supadma Rudana dari Fraksi Demokrat.

Zuhair menegaskan, aneksasi yang direncanakan pada Rabu (1/7/2020) memang telah dibatalkan oleh Israel. Namun, dengan dukungan Amerika Serikat, upaya itu dipastikan akan terus dilakukan. Oleh sebab itu, rakyat Palestina bersama Indonesia serta dunia akan terus berjuang untuk berdirinya Palsetina yang merdeka dan berdaulat.

Sementara itu BKSAP terus menggalang dukungan anggota parlemen dari berbagai negara untuk menentang aneksasi wilayah Palestina tersebut. Petisi penggalangan penolakan tersebut sudah ditandatangani oleh 215 anggota parlemen dunia, dan diharapkan akan terus bertambah. Saya harap dukungan itu akan terus bertambah,"kata Fadli Zon.

Fadli Zon menekankan, Presiden AS Donald Trump dan Netanyahu pada 28 Januari 2020 sudah meluncurkan proposal ‘Deal of the Century’ tanpa melibatkan Palestina, sehingga proposal tersebut sangat merugikan Palestina. 

 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT