ADVERTISEMENT

Agar Menteri Bekerja dengan Nyaman, Jokowi Harus Jelaskan Soal Reshuffle

Kamis, 2 Juli 2020 18:53 WIB

Share
Agar Menteri Bekerja dengan Nyaman, Jokowi Harus Jelaskan Soal Reshuffle

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Pernyataan Presiden Jokowi yang akan melakukan reshuffle (perombakan) kabinet menimbulkan ketidaknyamanan bagi para menteri dalam bekerja. 
      "Sebab itu, Jokowi harus menjelaskan rencana reshuffle tersebut agar para menteri bisa bekerja dengan baik, dan tidak dibayangi ketakutan akan di-reshuffle," ucap Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Prof Yusron Razak di Jakarta, Kamis (2/7), kepada Pos Kota.
      Yusron menilai dari video yang beredar tentang pernyataan Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna, telah memberikan sinyal bahwa Jokowi akan melakukan reshuffle karena menilai kinerja para menterinya yang tidak maksimal, bahkan dinilai tidak memiliki sense of crisis. 
     Yusron menegaskan reshuffle kabinet itu memang hak prerogatif presiden,  dan itu bisa dilakukan presiden kapan saja. Namun suasana kerja menteri sekarang sudah berubah dengan adanya pernyataan presiden di Sidang Paripurna. 
       Pernyataan tersebut, menurut Yusron, sangat berdampak kepada kerja para menteri dan dikhawatirkan mereka tidak fokus lagi dalam menjalankan tugas. 
       "Sebab itu, jika Jokowi tidak melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat ini, atau masih memberikan kesempatan kepada menteri yang bersangkutan maka ini harus dikomunikasikan dengan menteri tersebut," pinta Yusron. 
       Paling tidak lanjut Yusron, Jokowi bisa menyodorkan rapor menteri tersebut, sehingga orang tersebut bisa memperbaiki. (johara/fs)

 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT