ADVERTISEMENT

Pije, Pembakar Mobil Via Vallen Menangis

Rabu, 1 Juli 2020 20:16 WIB

Share
Pije, Pembakar Mobil Via Vallen Menangis

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA – Polisi telah menangkap pria yang bernama Pije, diduga sebagai pembakar mobil penyanyi dangdut Via Vallen.

Polisi terus menyelidiki kasus itu, dan Pije sendiri masih sering ngelantur.  Pije juga menangis melihat mobil Via Vallen yang hangus.

Pria yang memiliki KTP asal Medan itu, mengaku adalah fans berat pelantun 'Meraih Bintang' itu. Polisi sudah mulai bisa menanyakan beberapa hal kepada Pije.

Setelah sadar dan diperlihatkan kondisi mobil Via Vallen yang hangus, Pije, justru menangis.

"Bahkan pas saya kasih tahu foto mobil Via Vallen, saya bilang kan, dia langsung nangis. Saya tak kasih tunjuk mobil yang dia bakar. Dia menyangka nggak separah itu yang dia kira,” kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardj, Rabu (1/7/2020).

“Dia tanya, 'Itu mobil Via?' Saya bilang ya iya. Dia bilang minta maaf, saya minta maaf, sambil pegang kaki saya," kata Kapolresta Kombes Pol Sumardji.

Meski sudah berada di kantor polisi, Pije masih tetap ingin bertemu Via Vallen. Walaupun cara bicaranya terkadang ngaco, Pije mengatakan menyesal. "Iya, iya tetap mau bertemu," kata Sumardji.

Pije yang kini sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka pembakar mobil pelantun 'Sayang' itu berasal dari Cikarang, Jawa Barat. Jauh-jauh ke Sidoarjo tujuan Pije adalah ingin bertemu dengan Via Vallen.


Akan tetapi, dua kali mengetuk pintu rumah dan meminta izin bertemu Via Vallen, kehadiran Pije selalu ditolak. Hal itu yang memicu Pije melakukan aksi pembakaran pada hari Selasa (30/6/2020) sekitar pukul 03.20 WIB.


"Dia itu jauh-jauh datang, dia hanya ingin ketemu Via. Dia mondar-mandir duduk di teras tetangga Via, di mushola, masjid. Sudah dua kali dia datang tapi ditolak. Tapi, dia minta maaf, baju aja itu cuma satu yang dia pakai," jelas Sumardji.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
1 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT