JAKARTA – Kementerian PANRB terus mendorong pemulihan sektor pariwisata
agar menjadi lebih baik, sehingga mendapatkan kepercayaan lagi dari para wisatawan melalui penerapan berbagai kebijakan pelayanan publik.
"Pemulihan sektor pariwisata terus didorong dalam tatanan normal baru sekarang ini ," ujar Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa dalam acara FGD Penyesuaian Pelayanan Pariwisata di Era Tatanan Normal Baru yang dilakukan secara virtual, Selasa (30/06).
Diah menjelaskan Kementerian PANRB selaku pembina pelayanan publik nasional, turut berpartisipasi agar pelayanan sektor pariwisata menjadi lebih baik. “Pada focus group discussion (FGD) kali ini kami fokuskan pada identifikasi berbagai permasalahan, tantangan serta bagaimana strategi yang telah dilakukan dalam mengelola pariwisata pada pandemi Covid-19” ujar Diah.
Untuk diketahui pemulihan industri, pariwisata, dan investasi merupakan salah satu dari empat fokus utama dalam tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2021 yakni mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial.
Diah menjelaskan bahwa sektor pariwisata sangat bergantung pada kepercayaan masyarakat, untuk itu pemerintah perlu melakukan upaya strategis agar destinasi wisata semakin diminati meskipun di tengah pandemi Covid-19 dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Saat ini sektor pariwisata mengalami lack of trust destination, hal ini terjadi karena dampak pandemi melalui penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), penerapan lockdown atau karantina wilayah yang membatasi perjalanan, ' tegas Diah.
Guru Besar Universitas Sriwijaya tersebut juga menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 telah mengubah tren dalam berwisata. Diantaranya kegiatan wisata yang semula dilakukan secara rombongan (grup), dengan adanya penerapan social distancing, wisatawan akan lebih senang berwisata secara individual tetapi dengan penerapan social distancing.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat Yusdi N. Lamatenggo menjelaskan mengenai persiapan memasuki tatanan normal baru pada sektor pariwisata di Raja Ampat.
Yusdi mengatakan pariwisata di Raja Ampat mengacu pada arahan Presiden Jokowi terkait tatanan normal baru sektor pariwisata, seperti isu masalah kesehatan, kebersihan dan keamanan yang merupakan hal penting dalam masa pandemi Covid-19. (johara/win)