JAKARTA - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwilkumham) DKI Jakarta, menyebut pencapaian yang didapat pada semester satu ini telah mencapai 43 persen. Meski begitu, mereka masih memprioritaskan penanganan Covid-19 di setiap instansi terkait.
Kabag Program dan Humas kanwilkumham DKI Jakarta, Sardi mengatakan, pencapaian yang didapatkan itu sudah dilaporkan langsung ke Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. "Karena tadi kami gelar rakor virtual, pencapaian 43 persen hingga 24 Juni kemarin, sudah kami sampaikan langsung," katanya, Senin (29/6).
Dikatakan Sardi, pencapaian yang dinilai memuaskan itu adalah upaya mengurangi over kapasitas di lapas dan rutan yang ada di wilayah DKI. Pasalnya, daya tampung rutan dan lapas yang ada maksimal 5000 orang, kini dihuni 16 ribu napi. "Dan melalui program asimilasi kemarin, ribuan napi yang memenuhi syarat sudah dibebaskan secara bersyarat," ujarnya.
Selain asimilasi, sambung Sardi, proses pemindahan napi yang ada di lapas DKI juga sudah dilakukan. Dimana napi yang merupakan bandar narkoba itu dikirim ke lapas Nusakambangan yang memiliki maksimum security. "Ini untuk memperkecil ruang gerak mereka, agar tak ada lagi peredaran narkotika," ungkapnya.
Selain itu, sambung Sardi, dalam penanganan Covid-19 ini, pihaknya juga terjun langsung kedalamnya. Dimana napi asimilasi yang sebelumnya dikeluarkan, juga diberikan berbagai bentuk bantuan. "Dan bantuan yang diterima itu merupakan program prioritas dalam penanganan Covid-19. Hal itu sesuai arahan presiden untuk bisa mengendalikan masalah ini," terang Sardi.
Dan untuk rencana lapas dan rutan di DKI yang akan kembali menerima tahanan masuk, Sardi mengaku hal itu kemarin sudah dikoordinasikan dengan penegak hukum. Namun tindaklanjutnya masih dirumuskan kembali menunggu kesiapan dari semua pihak seperti polisi, kejaksaan dan pengadilan. "Untuk targetnya belum, karena masih dikomunikasikan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa didapat," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dalam rakor menyebut, di bidang pemasyarakatan, dirinya minta agar fokus pada pemindahan para bandar narkoba. Ia juga meminta koordinasikan dengan instansi terkait dengan baik dan bangun sinergitas serta komunikasi untuk menangani Warga Binaan secara tepat sasaran.(ifand/ruh)