ADVERTISEMENT

Dijual dengan Harga Rp350 Ribu, 7 ABG Ini Harus Layani 4 Pria Hidung Belang Setiap Malam

Minggu, 28 Juni 2020 09:08 WIB

Share
Dijual dengan Harga Rp350 Ribu, 7 ABG Ini Harus Layani 4 Pria Hidung Belang Setiap Malam

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Pasangan suami istri (pasutri) Dea Novia Wanti dan Kamsa Nurkolis ditangkap karena memperdagangkan anak yang baru beranjak remaja sebagai PSK (Pekerja Seks Komersial) lewat aplikasi chat pertemanan.

Pasutri ini diciduk setelah anggota Unit Reskrim Polsek Koja menyamar sebagai tamu. Mereka dibekuk bersama kaki tangannya, Suryadi di kamar Kos Pondok Idaman, Simpang Lima Semper, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.

Kapolsek Koja, Kompol Cahyo mengatakan, pasutri tersebut memiliki 7 ABG hingga dewasa untuk dijadikan PSK. Dalam sehari untuk satu ABG bisa melayani tamu 4 orang, dengan tarif Rp350 ribu hingga Rp500 ribu untuk sekali kencan.

“Jadi harganya tergantung kesepakatan atau nego antara tamu dan pasutri tersebut. Komunikasi pasutri dilakukan dengan tamu lewat aplikasi MiChat,” kata Cahyo didampingi Kanit Reskrim AKP Andre Suharto, Sabtu (27/6/2020).

Dikatakan, aplikasi MiChat yang digunakan pasutri merupakan akun milik para ABG. Salah satu korbannya adalah RW. Dari hasil melayani pria hidung belang, korban memberikan jatah Rp50 ribu hingga Rp100 ribu per kepala kepada pasutri.

“Dalam sehari satu cewek bisa melayani 4 tamu, jika 7 wanita yang mereka miliki kalau dikali Rp50 ribu per kepala berarti dalam sehari mereka bisa mendapatkan uang Rp1,4 juta lebih,” ucap Cahyo.

KONDOM DISITA

Dari lokasi polisi menyita, 17 buah kondom, 2 handphone dan uang tunai Rp200 ribu. Selain itu polisi juga mengamankan 7 wanita, yaitu 6 ABG dan 1 wanita yang sudah dewasa berumur 18 tahun.

Kanit Reskrim Polsek Koja Andre Suharto menambahkan, kegiatan pasutri tersebut sudah berlangsung sekitar 6 bulan terakhir bekerja sama dengan Suriyadi. “Gadis-gadis di bawah umur tersebut didapat pasutri dari wilayah Cianjur, Jawa Barat, dengan iming-iming pekerjaan sebagai pramusaji di sebuah restoran,” tukas Andre.

Baca jugaDi Tengah Pandemi, Prostitusi Online Terus Menggeliat, Begini Komentar Pengamat

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT