Monardo Ungkap Pedagang Ogah Swab Test Hingga Warga Tertular Karena Jemput Paksa Jenazah

Sabtu 27 Jun 2020, 07:00 WIB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo. (ist)

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo. (ist)

JAKARTA  - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sepanjang Jumat (26/6/2020) mendapat informasi dari berbagai daerah terkait perkembangan virus corona itu.

Menurut Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, catatan pertama dari Jakarta. Sebanyak empat pedagang di Pasar Gembrong, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, terkonfirmasi positif Covid-19. “Itu berdasarkan hasil tes usap tenggorokan dari puskesmas setempat,” katanya, Jumat.

Selanjutnya, Doni Monardo menyebut klaster jenazah di Jawa Timur menjadi salah satu penyebab virus Corona terus meningkat. Polisi mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan penjemputan paksa jenazah Covid-19.

Lantas, ungkap Doni, sebanyak 16 orang yang masih satu keluarga di Lampung terinfeksi virus corona dan tengah dirawat di rumah sakit.

Berikutnya, lanjut Doni,  Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Riau dan Kota Pekanbaru menggelar uji usap (swab) massal di pasar tradisional di Pekanbaru, Jumat. Namun, sangat sedikit pedagang yang ikut serta dan justru memilih menutup dagangan mereka.

Awalnya pasar tersebut terlihat ramai pedagang hingga memenuhi badan jalan tersebut. Namun, ketika tenaga kesehatan mulai datang dan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap, para pedagang berangsur menutup dagangan dan pergi.

Dari wilayah timur, ujar Doni, pasien positif Covid-19 melonjak di Maluku Utara mengakibatkan seluruh fasilitas karantina di sana penuh.

Catatan lainnya, tambah Doni Munardo,  Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur (Jatim), Andriyanto, menyebutkan, sedikitnya 16 ribu anak di wilayah setempat depresi akibat wabah Covid-19.

(johara/win)

News Update