JAKARTA - Pengemudi Ojek Online (ojol) hingga kini hanya bisa pasrah dengan kondisi di tengah wabah Covid-19 menjelang new normal. Mereka terpaksa menjalani pekerjaan tersebut lantaran tak punya pilihan demi anak dan istrinya.
Hambali (28), salah satu abang ojol mengatakan, sejak awal virus corona muncul, orderan yang datang masih tetap tak menentu. Dalam sehari ia hanya bisa mengantongi Rp50 ribu.
Pasalnya, aplikasinya masih dikunci tidak bisa mengambil penumpang di zona merah, lantaran belum mendapatkan alat Grab Protector (pelindung) dengan penumpang dari aplikatornya.
"Dapat Rp50 ribu ya saya harus dicukup-cukupin, mas. Dari pada di rumah gak dapat apa-apa. Orderan selama ini ngantar barang, kalau penumpang sedikit sekali," kata warga Cileduk, Tangerang ini, Rabu (24/6/2020).
Baca juga: Bekasi Bolehkan Ojol Kembali Angkut Penumpang, Tapi Ada Syaratnya
Hambali menuturkan saat menarik penumpang masih ada perasaan takut terkena virus corona. Namun ia kesampingkan agar keluarganya tidak sampai kelaparan.
"Kalau perasaan saya takut ya ada, paling saya takut habis dari luar pulang ke rumah bisa kena anak dan istri. Makanya saya sering cuci tangan dan langsung mandi sampai rumah," ucap Hambali yang keluar dari kerjanya di restoran lantaran pengurangan karyawan.
Hambali hanya bisa berharap wabah Covid-19 bisa secepatnya hilang dan kembali normal seperti biasa. (ilham/ys)