Solidaritas Tinggi, Warga Pancoran Mas Depok Saling Rela Berbagi Bansos

Rabu 24 Jun 2020, 13:15 WIB
R.Dimas Sugiarto, Ketua Kampung Siaga Covid-19. (angga)

R.Dimas Sugiarto, Ketua Kampung Siaga Covid-19. (angga)

TIDAK semua warga Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Kota Depok, mendapatkan bantuan sosial (Bansos). Tetapi rasa solidaritas sosial yang tinggi, masalah ini bisa diatasi. Warga penerima bansos rela berbagi dengan yang tidak mendapat paket bantuan.

Hal ini dikatakan R.Dimas Sugiarto, Ketua Kampung Siaga Covid-19 RT 05/02 Rangkapan Jaya. Warganya yang mendapatkan bansos di RW 02 sejumlah 292 orang, sedangkan dari Pemkot Depok sendiri ada 146 warga.

“Kalau untuk tahap pertama warga mendapatkan semua bantuan dari Pemkot Depok, namun tahap kedua sekarang ini kami belum mendapatkannya,” ungkap Dimas.

Dimas mengungkapkan pihaknya tetap berupaya mengatasi hal ini. Caranya, bagi keluarga yang sudah terdata namun tidak mendapat bantuan, maka warga yang dapat akan dibagi dua.

“Sebelumnya sudah melewati rembugan dan persetujuan dari warga terlebih dahulu. Khusus bagi warga yang tidak mendapat bansos namun ada warga yang menerima, maka akan dibagi dua. Ada juga warga yang mampu secara ekonomi, tapi menerima bansos. Akhirnya bansos itu diberikan ke warga yang lebih membutuhkan,” kata Dimas.

BURUH HARIAN

Rata-rata warga penerima bantuan bansos pemerintah maupun dari Pemkot Depok ini, lanjut Dimas, mulai dari buruh harian lepas, pekerja swasta yang di-PHK karena Covid-19, dan termasuk ada pengurangan pendapatan bagi pekerja.

“Alhamdullilah paket bansos yang diterima dibagi dua ini sampai sekarang tidak ada pro dan kontra meski secara aturan dilarang. Kami sudah duduk bareng dan berembuk,” ungkapnya.

Menurut Dimas yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum 1 Pokdarkamtibmas Resort Polrestro Depok, pihaknya mencoba mengumpulkan beberapa donatur di masjid.

“Hasilnya, sudah terkumpul kurang lebih sebanyak 300 paket sembako. Bantuan swadaya ini dibagikan ke warga terdampak Covid-19 dan pembagian sudah berjalan tiga tahap,” paparnya.

Ia mengimbau kepada panitia pengelola bansos agar memperhatikan dan memperbaiki data, serta profesional dalam bertugas. Karena terkadang ada warga mendapatkan paket sembako yang sudah kedaluarsa. (angga/ird/ys)

News Update