Risma Klaim Kasus Covid-19 di Surabaya Menurun

Selasa 23 Jun 2020, 16:55 WIB
Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya.

Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya.

JAKARTA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan pihaknya menerapkan sistem protokol kesehatan kepada warganya, sehingga ada kecenderungan menurun kasus Covid-19 menurun di wilayahnya (Surabaya).

Itu disampaikan Risma panggil akrabnya saat berdialog melalui ruang digital di Media Center Gugus Tugas Nasioal, Jakarta, Selasa (23/6).

"Penurunan kasus Covid -19  di Surabaya merupakan hasil dari pengawasan protokol kesehatan yang ketat," kata Risma.

Risma menjelaskan bahwa di fasilitas umum pun tetap menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya komunitas di pasar menerapkan seminimal mungkin adanya kontak antar pembeli dan penjual,

"Di pasar disiapkan protokol secara ketat, mulai cara pembayaran dengan menyiapkan tempat untuk menaruh uang pembayaran dan membuat tirai di antara pedagang dan pembeli. Kemudian diatur alur untuk pembeli melewati rute yang dilalui selama di pasar," jelas Risma.

Kemudian satuan tugas (satgas) memantau dan mengawasi aktivitas yang terdapat di ruang publik dan akan ada sanksi apabila terjadi pelanggaran terhadap kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah daerah setempat.

"Pasar, mal, restoran dan fasilitas umum lainnya, ada satgas untuk terus mematuhi protokol kesehatan, jika terdapat satu kasus positif akan diberikan sanksi berupa pencabutan ijin atau ditutup sementara," ujar Risma.

Selain itu, adanya perubahan cara dalam melakukan rapid test massal. Semula, jika ada satu kasus di kampung maka akan dilakukan rapid test satu kampung. Sekarang dilakukan dengan lingkup lebih kecil lagi yaitu melakukan per komunitas.

"Dulu jika ada satu kasus di kampung maka akan dilakukan rapid test satu kampung. Sekarang dilakukan per komunitas, misalkan komunitas guru kita rapid semua, kemudian di sekitar rumah sakit, pedagang yang positif akan di rapid test termasuk masyarakat yang berada dalam lingkungan tempat mereka berdagang," kata Risma.

Sementara itu, rapid test dilakukan kepada seluruh warga yang berada di Surabaya, tidak terbatas hanya yang memiliki KTP Surabaya saja.

"Semua warga di Surabaya akan diperiksa ketika terdapat kasus positif di lingkungan tersebut dan akan dilakukan tracing. Hal ini diharapkan untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang lebih luas lagi," ucap Risma.

News Update