Gelar Rapid Test Massal di Kramat Jati, Sandi Uno: 9 Orang Reaktif Langsung Dibawa ke Mobile Swab

Selasa 23 Jun 2020, 13:34 WIB
Ketum Relawan Indonesia Bersatu Sandiaga Uno dicek suhu tubuhnya di sela meninjau pelaksanaan rapid test di Kramat Jati, Jaktim. (ifand)

Ketum Relawan Indonesia Bersatu Sandiaga Uno dicek suhu tubuhnya di sela meninjau pelaksanaan rapid test di Kramat Jati, Jaktim. (ifand)

JAKARTA - Relawan Indonesia Bersatu kembali menggelar rapid test di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (23/6/2020). Upaya ini untuk memutus rantai penyebaran Covid 19 di daerah yang hingga kini masih masuk zona merah dengan banyaknya warga terpapar.

Ketua umum Relawan Indonesia Bersatu, Sandiaga Uno mengatakan, hari ini pihaknya terus bergerak dan kali ini menyasar kawasan padat di kecamatan Kramat Jati. Hal ini untuk meningkatkan jumlah masyarakat yang dites, karena ini merupakan bagian dari pengetesan, pelacakan, dan perawatan atau biasa disebut 3T.

"Hingga saat ini sudah 384 yang diperiksa dan ada sembilan warga yang reaktif dan langsung dibawa ke mobile swab," katanya, Selasa (23/6/2020).

Sandi melanjutkan, bila hasil swab itu positif pihaknya akan merujuk ke wisma atlet dengan arahan dan tim kesehatan. Upaya ini agar penanganan cepat bisa dilakukan dan tak adalagi warga yang terpapar. "Dengan begitu penyebaran mata rantai Covid-19 bisa segera langsung diputus dan tak semakin melebar. Apalagi saat ini kami siapkan 1000 alat rapid test," ujarnya.

Dipilihnya kawasan Kramat Jati, kata Sandi, karena daerah ini masih cukup rawan lantaran ada kelurahan yang harus melakukan isolasi mandiri. Bahkan, pedagang di pasar Kramat Jati ada yang sudah positif Covid-19 dan kini masih menjalani perawatan. "Melalui hal ini kami berharap penyebaran Covid-19 bisa diputus tak tak kembali menyebar," tuturnya.

Menurut mantan Wakil Gubernur DKI ini, pihaknya tak pernah berhenti untuk melakukan pemeriksaan kepada warga. Terlebih sebelumnya, pihaknya telah menyasar Rusun pesakih, kawasan Daan Mogot, wilayah di Jakarta Utara, dan Gambir. "Dan kita akan kembali tentukan untuk beberapa hari kedepan wilayah mana lagi yang memerlukan, tentunya ini hasil dari kordinasi dengan unsur terkait," ungkapnya. (ifand/ys)

News Update