JAKARTA - Pemerintah Arab Saudi resmi menaikkan bea masuk untuk 575 jenis produk yang masuk ke negaranya. Kebijakan tersebut seakan menampar produk asal Indonesia yang saat ini tengah kembang kempis selama masa pandemi covid-19 sedang berlangsung.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menegaskan, Kementerian Perdagangan akan segera menyusun langkah-langkah antisipatif untuk menjaga kinerja ekspor nasional.
Kenaikan bea masuk sendiri dilakukan akibat jatuhnya harga minyak dunia yang menyebabkan berkurangnya penerimaan negara sehingga pemerintah Arab Saudi berupaya mengoptimalkan penerimaan dari pengenaan pajak.
"Kementerian Perdagangan segera menyusun langkah-langkah strategis untuk menjaga kinerja ekspor nasional. Salah satunya, dengan meningkatkan kolaborasi dan koordinasi dengan para perwakilan perdagangan yang bertugas di wilayah Timur Tengah," kata Agus dalam siaran persnya, Selasa (23/6/2020).
Langkah lainnya yang dapat dilakukan yaitu melalui kerja sama bilateral. Sejauh ini, negara-negara mitra Arab Saudi yang telah memiliki kerja sama bilateral dikecualikan dari kenaikan bea masuk tersebut.
"Kami juga akan berupaya melakukan pendekatan bilateral dengan negara-negara mitra dagang agar produk Indonesia kompetitif di negara tujuan ekspor. Dalam hal ini, kami akan melihat peluang untuk bekerja sama dengan Dewan Kerja Sama Negara-negara Teluk," jelas Mendag.
Mendag Agus juga menyampaikan agar para pelaku ekspor tetap mempertahankan optimisme. Pelaku ekspor diharapkan untuk terus mengelaborasi peluang yang ada untuk masuk ke wilayah Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, dengan meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia.
Kenaikan bea masuk ini meliputi 575 jenis produk, antara lain produk hewan dan makanan; bahan kimia, plastik dan turunannya; barang kulit dan turunannya; produk jerami; produk kertas dan turunannya; karpet, pakaian, kain, benang penutup kepala, dan sepatu; produk marmer dan keramik, kaca, besi, nikel, tembaga, alumunium, seng dan seluruh produknya; mesin dan produk mesin, peralatan dan suku cadang listrik, sebagian produk otomotif dan suku cadangnya; produk peralatan optik, bingkai kaca mata, sebagian produk furnitur, sebagian produk permainan (game), serta sebagian produk manufaktur.(rizal/ruh)