TANGSEL - Pengurus Rukun Tetangga (RT) 006 RW 005 Kelurahan Pondok Kacang Timur bersama tim dosen Universitas Budi Luhur (UBL) memberi penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam penanganan Covid-19 dan pemberian paket bantuan sosial (bansos) kepada warga setempat.
"Kami prihatin masih saja ada warga yang terkesan menyepelekan pandemi Covid-19 yang di Indonesia sudah merenggut 2.465 jiwa dengan kasus positif 45.891 dan 18.404 pasien sembuh," kata Ketua RT 006 RW 005 Kelurahan Pondok Kacang Timur, Maryanto di sela-sela sosialisasi dan pemberian bansos, Senin (22/6/2020).
Maryanto makin prihatin karena sebagian anggota masyarakat mengabaikan kewaspadaan sehingga berpotensi terjangkit virus corona baru ini dan bahkan menularkan kepada orang lain. Salah satunya adalah melupakan pentingnya penggunaan masker.
Menyikapi hal ini lanjut Maryanto, pihaknya mengadakan kegiatan sosial bertema "Sosialisasi Program Krisis Komunikasi Pandemi Covid-19" yang berlangsung sepekan di lingkungan RT 06 RW 05.
Selain sosialisasi, panitia yang berkolaborasi dengan tim dosen dari Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) UBL juga memberi paket sembako bagi warga tidak mampu. Tim dosen diketuai Arief Ruslan dengan anggota Rachmi Kurnia Siregar, Ahmad Toni, dan Arif Nur Hidayat.
Adapun panitia dari pengurus RT terdiri dari Ketua RT 006 RW 005 Kelurahan Pondok Kacang Timur, Maryanto selaku ketua, Aris Rismawanto sebagai wakil ketua, Undori sebagai koordinator lingkungan dan Siswandi selaku bendahara.
"Melalui sosialisasi ini kami mengajak masyarakat untuk membangun kesadaran pentingnya memahami kondisi krisis atas Pandemi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan serta perilaku hidup bersih dan sehat," tandas Maryanto.
Kegiatan tersebut juga tergabung dengan program bansos oleh Kementrian Sosial dengan menggelontorkan bantuan kepada 200 kepala keluarga tidak mampu yang bermukim di RT 006 RW 005 Kelurahan Pondok Kacang Timur.
Ketua tim dosen Fikom UBL, Arief Ruslan mengatakan pihaknya berupaya membangun kesadaran masyarakat yang tidak faham dan kurangnya informasi serta komunikasi terhadap krisis pandemi Covid-19. Serta untuk membangun solidaritas sosial masyarakat. (*/tri)
.png)
