JAKARTA - Salah seorang saksi mata kejadian pembacokan di Jalan Raya Kresek, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Kobar (41), menyebut aksi kejam itu dilakukan saat kondisi jalanan di sekitar lokasi macet.
"Itu lagi ramai, posisi jalan juga lagi macet (pas kejadian pembacokan itu)," ujar Kobar ditemui di lokasi kejadian, Senin (22/6/2020).
Karena lokasi jalan yang sedang tersendat, maka banyak pengendara yang melihat peristiwa pembacokan tersebut. Namun tak ada yang berani untuk membantu korban lantaran takut dengan aksi para pelaku.
Menurut dia, ada empat orang dengan mengendarai mobil yang mengejar korban YDR dari arah Green Lake City, Tangerang ke arah Jalan Raya Kresek, Duri Kosambi, Jakarta Barat.
Mereka tampak membawa senjata tajam dan salah satu diantaranya mengeluarkan senjata api (senpi) namun tidak menembakan senpi tersebut.
"Banyak yang liat. Tapi disangkanya korban begal. Makanya warga saat itu tidak ada yang berani mendekat dan menolong karena takut," kata Kobar.
Sementara itu, sebanyak 25 orang diamankan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Penangkapan itu diduga terkait dengan pengembangan kasus penembakan di Green Lake City, Tangerang dan kasus pembacokan terhadap YDR hingga tewas di Jalan Kresek Raya, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Minggu siang (21/6/2020). (firda/win)
