JAKARTA – Para driver ojek online (ojol) tak dapat mengangkut penumpang dari zona merah selama masa transisi. Setidaknya ada 62 RW di wilayah Jakarta yang masuk dalam zona merah.
Hal ini sesuai dengan Keputusan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Nomor 105 tahun 2020 tentang Pengendalian Sektor Transportasi untuk Pencegahan Covid-19 pada Masa Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan Produktif.
Menanggapi hal itu, salah satu driver ojol, Ahmad Jumali (39), mengaku bersyukur para driver ojol tak diperkenankan mengangkut penumpang dari zona merah. Dengan begitu, diharapkan kemungkinan penyebaran Covid-19 dapat diputuskan mata rantainya.
"Saya justru bersyukur zona merah tidak bisa mesen ojol. Karena saya jadi merasa lebih aman saja engga mengangkut dari zona merah," kata Ahmad, Minggu (21/6/2020).
"Mereka memang masih bisa mesan layanan mobil online, atau food dan barang, tapi untuk ojol engga bisa. Dan saya bersyukur zona merah engga bisa mesen ojol, karena dari kantor (aplikator) juga tidak bisa kan. Langsung diarahkan ke mobil," sambungnya.
Sejak masa transisi diberlakukan di Jakarta, Ia masih sangat jarang mendapat orderan atau pesenan masuk untuk mengangkut penumpang. Kebanyakan, kata Ahmad, pesanan antar makanan dan barang.
Ia pun menilai cenderung stabil, pesanan yang masuk tiap harinya bisa sampai 8-10 orderan. Meskipun pesanan antar penumpang masih jarang masuk ke akunnya, tapi menurutnya, orderan makan dan barang cukup banyak selama masa transisi ini.
"Kemarin pas PSBB memang sempat menurun, tapi alhamdulillah kalau saya itungannya masih yah stabil. Bisa dapat sampai 10 kalau ramai. Cuma emang untuk jemput penumpang masih jarang sih," kata Ahmad.
"Mungkin karena ada zona merah itu tadi. Tapi saya engga masalah sih, karena bagus juga ada zona merah itu. Jadi saya juga ngerasa lebih aman saat ngebeat," pungkasnya.(firda/tri)