ADVERTISEMENT

Di Tengah Pandemi, Waspadai Ancaman Demam Berdarah, Sudah 400 Jiwa Meninggal

Senin, 22 Juni 2020 21:57 WIB

Share
Di Tengah Pandemi, Waspadai Ancaman Demam Berdarah, Sudah 400 Jiwa Meninggal

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap ancaman penyakit demam berdarah di tengah pandemi. Kementerian Kesehatan mencatat lebih dari 65 ribu kasus demam berdarah di seluruh Indonesia.

"Angka kematian penyakit demam berdarah termasuk tinggi yakni hampir 400 jiwa," Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid,  di Jakarta, Senin (22/6/2020).

Itu disampaikan dr. Siti pada dialog pagi di Media Center Gugus Tugas Nasional. Ia Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat pada tahun ini kasus demam berdarah antara 100 sampai dengan 500 kasus per hari.

 dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menyampaikan masyarakat perlu waspada dengan ancaman penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini, terutama di daerah dengan angka kasus COVID-19 yang tinggi, seperti di Provinsi Jawa Barat, Lampung, NTT, Jawa Timur, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta dan Sulawesi Selatan.

Menurutnya, demam berdarah adalah suatu penyakit yang sampai sekarang juga belum ada obatnya.  “Vaksinnya belum terlalu efektif dan salah satu upaya untuk mencegahnya adalah kita menghindari gigitan nyamuk, dan sama-sama virus ini,” ucap dr. Siti.

Di masa pandemi COVID dan ancaman penyakit demam berdarah, Dokter Siti menyampaikan tiga tantangan yang dihadapi masyarakat. Pertama, kegiatan jumantik atau juru pemantau jentik menjadi tidak optimal karena saat ini menuntut adanya social distancing.

Kedua, sudut-sudut bagian bangunan seperti mushola, tempat ibadah, dan bangunan lain yang ditinggalkan karena kebijakan kerja dan belajar dari rumah.

“Ketiga tentunya, karena masyarakat banyak berada di rumah, sehingga penting, bahwa kita melakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) itu di rumah,” tambah dr. Siti.

Dokter Siti menekankan keluarga untuk berinisiatif dalam pemberantasan nyamuk sehingga demam berdarah dapat dicegah. Masyarakat dapat melakukan pencegahan utama melalui 3 M yakni menguras, menutup dan mendaur ulang. (johara/win)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT