JAKARTA - Pancasila sebagai dasar negara sebagaimana termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 ditegaskan Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ahmad Muzani telah final. Pancasila tidak bisa ditawar-tawar atau digantikan oleh ideologi apapun dan bagi Gerindra ini akan terus dijaga dan diperjuangkan.
Hal tersebut disampaikan Ahmad Muzani dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/6/2020). Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia itu menegaskan Pancasila tidak dapat diubah, sebab Indonesia terlahir karena Pancasila.
“Pancasila menjadi eksis karena kita semua, karena itu sebagai rakyat Indonesia yang berbhineka, kebhinekaan tidak boleh menyebabkan kita bercerai berai,” ujarnya.
Dipaparkannya, Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus 1945 merupakan momen persatuan bangsa. Ketika itu, para pendiri bangsa meyakini perbedaan akan melahirkan kekuatan, sehingga dirumuskanlah Pancasila pada 18 Agustus 1945.
“Itu sebabnya Partai Gerindra merasa rumusan Pancasila pada tanggal 18 Agustus 1945 adalah rumusan yang final, rumusan yang merupakan kesepakatan seluruh pendiri bangsa, rumusan yang merupakan kesepakatan dari berbagai macam latar belakang para pemimpin kita," tutur Muzani.
"Kita sekarang mewarisi itu dan harus menjaga rumusan itu sebagai sebuah kekuatan bangsa kita,” imbuhnya.
Berbekal Pancasila, perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia diungkapkan Ketua Fraksi Gerindra itu menjadi kekuatan bangsa. Terlebih, Pancasila telah diletakkan para pendiri bangsa sebagai dasar negara. “Perbedaan itu justru harus menjadi kekuatan, itu sebabnya partai Gerindra meyakini Pancasila adalah sesuatu yang final," ungkapnya.
"Kita menjadi yakin dan bersatu padu seperti ini karena kita merasa founding father kita telah meletakkan dasar Pancasila yang kuat,” sambungnya
Oleh karena itu, Ahmad Muzani menekankan agar seluruh rakyat dapat mengambil peran dan tugas untuk terus menjaga Pancasila. "Mari kita semua bersatu dalam bingkai Negara kesatuan Republik Indonesia di bawah Pancasila. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan bergotong-royong dan saling membantu, tanpa mengenal latar belakang menghadapi situasi negara saat ini," tukasnya. (adji/ys)