JAKARTA - Warga RW 08, Kramat, Senen Jakarta Pusat menggeruduk Kantor Kelurahan Kenari, Jumat (19/6/2020). Kendatangan puluhan warga ini menolak rencana pelaksanaan rapid test yang akan digelar pada Kamis (25/6) pekan depan.
Puluhan warga yang sempat datang ke ke Kantor Kelurahan Kramat ini meminta penjelasan Lurah Kramat terkait rencana rapid test itu. Sebab menurut warga, rencana rapid test tersebut tidak ada sosialisasi.
Seperti diungkapkan oleh Eko Wijayanto,40 salah satu warga yang menolak rencana rapid test. Menurutnya mmemang hingga saat ini tidak ada renncana ada rapid test. Bahkan warga juga sudah memasang spanduk penolakan.
"Kenapa kita menolak, kita menolak karena tidak adanya sosialisasi ke warga masyarakat, apa itu sebenernya rapid test, sehingga warga resah. Bahkan kami juga sudah memasang spanduk dengan isinya penolakan, rapid test yang akan digelar minggu depan itu" kata Eko, Jumat (19/7/2020).
Menurutnya, warga juga sangat kecewa lantaran, spanduk yang telah di pasang di copot oleh petugas Satpol PP. pencopotan ini tanpa adanya kordinasi sehingga, warga marah.
“Makanya kami minta tuntutan dalam 1x24 jam Satpol PP Kelurahan Kramat untuk pasang lagi spanduk warga kemudian minta maaf sama warga," katanya.
Sementara itu, menanggapi hal tersebut Lurah Kramat, Agus Yahya membantah jika pihak Kelurahan Kramat tidak memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait rencana pelaksanan rapid test. Bahkan pihaknya sudah menegosiasikan ke ketua RW masing-masing.
"Kami sebenarnya sudah melakukan sosialisi secara umum tapi mungkin masih ada masyarakat yang kurang memahami sehingga tadi bahasa seolah bahwa rapid test ini menakutkan," kata Agus Yahya.
Meski ada penolakan, pihaknya tetap akan mengelar rapid test massa itu pada pekan depan. Terkait pelaksanaannya pihaknya masih akan berkordinasi dengan pihak Kecamatan.
Selain itu, pelaksanaan rapid test itu merupakan kali kedua yang akan direncanakan di Kelurahan Kramat. Dimana sebelumnya telah dilaksanakan di RW 06 Kramat, Jakarta Pusat.
"Rapid test akan tetap kami lakukan, meski begitu tentunya kegiatan pemerintah dalam rangka memutus mata rantainpenyebaran covid 19," imbuhnya. (wandi/win)