Kelompok Tani RW 06 Cempaka Putih Timur Penen Sayur Mayur

Sabtu 20 Jun 2020, 07:15 WIB
Lurah Cempaka Putih Timur Shinta Purnama Sari, ikut me manen sayur mayor. (wandi)

Lurah Cempaka Putih Timur Shinta Purnama Sari, ikut me manen sayur mayor. (wandi)

JAKARTA - Kelompok Petani Kota (KPK) RW 06, Kelurahan Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat panen sayur perdana  yang ditanam secara hidroponik di atas lahan seluas 25 meter persegi. Sayur yang dipanen ini antara lain kangkung dan bayam.

Lurah Cempaka Putih Timur, Shinta Purnama Sari, mengatakan memang saat ini warga di RW 06 giat memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami sayur-sayuran. Hal ini dilakukan dengan tujuan selain untuk menambah pendapatan warga juga mengurangi yang belanja.

“ Hari ini kami panen perdana sayuran kangkung dan bayam. Totalnya mencapai 800 gram. Makanya dengan hasil ini kami akan terus mendorong masyarakat untuk terus memanfaatkan lahan-lahan kosong yang ada di wilayahnya,“ kata Shinta, Jumat (19/06/2020)

Hasil panen perdana dibagi secara gratis kepada warga Rw.06 agar mereka tergerak ikut menanam, Hasil panen berikutnya akan dijual sebagian dikonsumsi sendiri.

Shinta berharap ked epan hasil panen sayuran dengan hidroponik bisa dipasarkan ke pasar swalayan sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga.

“Jadi tidak hanya memperindah lingkungan dan menimalisir polusi, tapi ada manfaatnya untuk meningkatkan ekonomi warga, makanya peran KPK ini secara pribadi sata mengapresiasi sebab ini sangat bermanfaat karena warga bisa mendapatkan sayuran yang bergizi dengan harga ekonomis,”tambahnya.

Sementara itu Ketua Kelompok Petani Kota ( KPK ) Hidroponik Rw.06, Slamet Wiyono menjelaskan anggota KPK berjumlah 12 orang. Mereka merupakan yang berprofesi sebagai pedagang mie ayam, jual nasi, penjahit, tukang cuci, pemulung, ART penjual minuman ringan, pengangguran dan mahasiswa.

“Jenis sayuran yang ditanam pakcoi, selada air, bayam hijau, bayam merah, kale, sawi putih dan samhong. Tanaman sayuran tersebut ditanam dengan system hidroponik dengan mengoptimalkan ruang atas saluran, namun saluran tersebut tidak ditutup agar mudah dibersihkan jika banyak sampah,”ujar Slamat Wiyono. (wandi/win)

 

Berita Terkait
News Update