JAKARTA - Puluhan pedagang di Pasar Kramatjati, Jakarta Timur, memilih tak berjualan. Diduga hal itu dilakukan lantaran enggan mengikuti pemeriksaan swab test Covid 19, yang digelar petugas dari puskesmas kecamatan Kramat Jati.
Kepala Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Inda Mutiara Swab mengatakan, dalam pemeriksaan yang digelar pihaknya, hanya menjaring 77 orang pedagang yang mau dilakukan pemeriksaan. "Sisanya tak ada pedagang yang mau diperiksa dan menutup lapak jualannya," katanya, Jumat (19/6/2020).
Dikatakan Inda, sebelumnya kepala pasar memberikan 100 nama pedagang pasar yang akan diperiksa. Namun hanya setengahnya dari nama yang diajukan mau mengikuti pemeriksaan swab. "Begitu mereka tahu sudah terjadwal swab, kiosnya banyak yang tutup," ujarnya.
Padahal, kata Inda, pemeriksaan yang disiapkan pihaknya adalah gratis. Hal ini berbeda bila mereka mengikuti tes swab di sejumlah RS yang mengharuskan membayar jutaan rupiah. "Waktu pemeriksaan pun kurang dari lima menit sehingga tidak menganggu pedagang melayani pembeli yang datang," ungkapnya.
Untuk melakukan pemeriksaan swab, sambung Inda, pihaknya menyiapkan 250 alat demi kebutuhan pedagang di pasar Kramat Jati. Dari total itu, pihaknya juga menargetkan 150 pedagang dilakukan pemeriksaan. "Cuma mau bagaimana lagi, pedagangnya pada nggak nongol," tuturnya.
Target 150 orang pedagang, sambung Inda, bahkan hanya setengah bila seluruh pedagang Pasar Kramat Jati. Pasalnya, ditempat itu ada sekitar 600 orang pedagang, namun karena ganjil genap diperkirakan hanya 300 yang berjualan. "Kita akan datang lagi nanti kalau hasilnya banyak yang terindikasi Covid 19. Sekarang kita masih menunggu hasil tesnya," tuturnya.(ifand/ruh)