JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) sudah mendeclearkan bahwa jaminan stok kebutuhan pangan nasional aman, maka semuanya harus dikroscek kembali kesiapan tersebut.
Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo mengingatkan Kementan agar berhati-hati dalam membuat pernyataan tentang produksi pangan sepanjang tahun 2020.
“Karena pemerintah sudah menjamin panen raya diperkirakan akan mencapai 4,5 juta ton/hari. Artinya bahwa itu bagus, tetapi pemerintah juga harus waspada karena iklim kemarau ini kan juga harus duprediksi dan kemudian tingkat produksi pangan di tiap daerah juga tidak sama seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan di provinsi lainnya semua tidak sama,” kata Firman, Jumat (19/6/2020).
Firman mengatakan, Kementan jangan asal main klaim bila stok pangan akan aman sampai akhir tahun. Bila klaimnya itu ternyata diluar prediksinya meleset, maka hal ini bisa saja dimanfaatkan oleh oknum atau mafia pangan untuk masuk dan mengacaukan stok pangan.
Maka dari itu, lanjutnya, harus dikroscek lagi. Karena untuk produksi pangan ditingkat daerah itu kan tidak sama tergantung kondisi lahan yang ada dan juga kesuburan lahannya.
“Apalagi, bila ada unsur hara tanahnya itu dibawah 3 persen pastinya itu tidak bisa panen diatas 4 sampai 5 ton. Jadi harus hati-hati menetapkan produksi pangan jangan sampai lengah. Lengah dalam arti prediksinya tidak tepat sehingga nanti akan berpengaruh pada stok pangan nasional dan bisa menimbulkan gejolak dimasyarakat," katanya.
Firman menjelaskan, sedari saat ini Kementan sudah mulai harus menginventarisir lahan pertanian di tanah air. Ada berapa jumlahnya, kemudian pemerintah harus melakukan test lahan terhadap unsur haranya sampai berapa persen.
Lalu irigasi teknisnya itu masih berfungsi atau tidak. Tentunya juga soal kesiapan-kesiapan lain tenaga manusia karena semuanya belum tersentuh mekanisasi ini semua harus diperhitungkan.
“Jadi semua ini tidak bisa seperti hanya matematika atau menggunakan angka ramalan yang rata-rata di targetkan dengan 6 ton. Dan data-datanya haruslah akurat, jangan sampai ada gejolak kedepan pada pangan kita,” imbuh politikus Golkar ini. (rizal/tri)