Oleh Harmoko
ADA pepatah mengatakan "Jangan awali hari ini dengan penyesalan hari kemarin." Mengapa? Karena dengan masih menyesali peristiwa kemarin akan menghambat aktivitas hari ini. Dapat pula mengganggu hebatnya hari ini dan merusak indahnya hari esok.
Pesan moral yang bisa kita maknai adalah kita tidak perlu mengingat-ingat kejadian pahit dan suram masa lalu yang akan menjadi ganjalan untuk meraih prestasi hari ini.
Ini bukan berarti kita tak boleh berkaca kepada masa lalu. Sama sekali tidak.
Masa lalu boleh menjadi cermin untuk kehidupan masa kini dan masa mendatang. Itulah sebabnya para pendiri negeri sering mengingatkan untuk tidak melupakan masa lalu karena masa lalu adalah sejarah. Dengan belajar dari masa lalu berarti kita belajar dari pengalaman yang sudah terjadi sebagai pijakan untuk masa depan.
Kita mesti sadar, masa lalu tak mungkin diraih kembali. Belajar sejarah bukan berarti kembali ke masa lalu.
Kita hidup untuk saat ini, kita bermimpi untuk masa depan. Memang masa depan belum kita miliki, tetapi harus direncanakannya dengan tetap belajar dari pengalaman masa lalu. Itulah makna mengapa kita perlu sesekali menengok masa lalu.
Kita pun belum tahu bagaimana prestasi hari ini, tetapi harus tetap diyakini hari ini akan lebih baik dari kemarin. Esok lebih baik dari hari ini. Begitu seterusnya.
Keyakinan bahwa hari ini lebih baik, harus tetap terpatri dalam diri. Itu pula yang hendaknya dilakukan oleh kita dalam kehidupan sehari - hari. Lebih luas lagi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Lantas apa yang harus menjadi lebih baik? Hendaknya semua.
Ucapan, sikap, dan perilaku perbuatan kita menjadi lebih baik.