ADVERTISEMENT

Cegah Penularan Covid-19, Sunat Lebih Baik Dilakukan di Rumah

Kamis, 18 Juni 2020 22:20 WIB

Share
Cegah Penularan Covid-19, Sunat Lebih Baik Dilakukan di Rumah

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA- Sunat bagi anak laki-laki sebaiknya tidak ditunda. Karena sunat sesungguhnya sangat baik bagi kesehatan. Tetapi pada pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, sebagain orang memilih menunda sunat anak-anaknya dengan alasan takut tertular Covid-19 jika mengunjungi rumah sakit atau klinik dokter.

Karena itu, solusi paling tepat adalah melakukan sunat di rumah sendiri. Selain anak lebih nyaman, sunat di rumah juga dapat meminimalisir potensi penularan Covid-19.

“Panggil dokter ke rumah dan lakukan sunat di kamar anak. Ini jauh lebih nyaman dan aman,” kata dr Encep Wahyudan, praktisi khitan Rumah Sunat dr Mahdian, Kamis (18/6/2020).

Meski demikian, dr Encep menyarankan agar masyarakat hati-hati memilih klinik atau dokter sunat. Pilihlah klinik atau dokter sunat yang benar-benar menerapkan protokol kesehatan secara ketat agar dapat menghindari penularan Covid-19 mengingat anak merupakan kelompok yang rentan terhadap penyakit ini.

Protokol kesehatan yang dimaksud diantaranya penggunaan alat pelindung diri (APD) bagi tim medis, penggunaan alat yang steril dan sekali pakai, pengukuran suhu tubuh, dan lainnya.

“Memastikan kondisi sehat, tidak demam, tidak sedang batuk atau pilek tidak hanya untuk anak yang mau disunat tetapi juga dokter yang akan melayani sunat. Dua-duanya harus dipastikan sehat,” tambahnya.

Sementara itu, Tien Winarko, Head of Product Marketing & Sales Rumah Sunat dr Mahdian mengatakan untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan sunat, pihaknya menjalin kerjasama dengan Klinik Kimia Farma berupa layanan sunat di rumah. Kerjasama tersebut sebenarnya sudah dilakukan sejak Februari lalu, tetapi makin ditingkatkan seiring pandemi Covid-19.

Layanan sunat dari rumah ini menggunakan metode sunat modern yang biasa dilakukan di Rumah Sunat dr Mahdian yakni metode Mahdian klem. Metode ini diakui Tien jauh lebih praktis karena waktu sunat lebih cepat tanpa ada proses jahitan, minim risiko dan setelah sunat langsung dapat beraktivitas.

Hingga saat ini dari 500 klinik yang dimiliki Kimia Farma, sudah 76 klinik yang bisa melayani sunat di rumah. Targetnya hingga akhir 2020 ada 100 klinik membuka layanan sunat di rumah.

“Pandemi Covid-19 belum tahu kapan berakhir. Untuk itu kami berharap program sunat dari rumah ini dapat menjadi solusi masyarakat yang akan mengkhitankan anak,” tutup kata dr Dien Kuntarty, Manager Klinik Kimia Farma seluruh Indonesia.(*/fs)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT