Baru Ngaku Jadi Pak RT Saja Berani Peras Remaja Mesum

Selasa 16 Jun 2020, 07:30 WIB

ASLINYA Toni (40), pengangguran. Tapi ketika ngaku jadi Pak RT, dia berhasil memeras dua remaja mesum di pinggir desa. Si cowok diikat di pohon dan “Pak RT” gentian melanjutkan adegan mesum itu bersama si cewek. Tapi ketika dua sejoli tersebut lapor polisi, Toni di tangan polisi tak berkutik.

Orang mengaku pejabat ini itu biasanya untuk mencari keuntungan materil. Tapi ternyata ada juga orang yang berani mengaku jadi pejabat pemerintah paling bawah, tujuannya sekedar untuk kepuasan onderdil. Padahal resikonya, ngaku orang gedean maupun kecilan, jika terbongkar bisa masuk penjara.

Orang paling pede se-Kalimantan Barat, mungkin hanyalah Toni dari Singkawang. Dia orang biasa saja, bahkan tidak jelas pula pekerjaannya. Tapi ketika mengaku jadi Pak RT, justru berhasil entuk-entukan (memperoleh segalanya). Jaman sekarang kok masih ada yang takut sama Pak RT dan akhirnya malah jadi korban pemerasan paling biadab.

Ceritanya sore hari sekitar pukul 16, dia melihat gerakan mencurigakan di antara semak-semak pinggir desa. Begitu dicermati, ternyata ada dua sejoli berbuat mesum. Kelakuan mereka sungguh seperti guk-guk dan simeong saja, melepas syahwat hanya beralaskan dedaunan. Memangnya tak punya uang untuk kencan di hotel berbintang?

Pemandangan itu menjadikan Toni ikut bernafsu. Maka dia langsung menghardik keduanya, sambil berkacak pinggang. “Brenti, siapa kalian? Ini saya Pak RT di sini. Kalian sudah mengotori kampung saya,” ujar Toni galak seperti anjing beranak. Maka si Toni pun segera bangkit untuk kabur.

Tapi tiba-tiba Toni berlagak ramah, “Jangan kabur kawan! Meski RT aku tak mau mengganggu kesenangan kalian. Ayo teruskan, saya hanya ingin nonton.” Baru Toni kemudian mengancam, jika tak mau melakukan akan segera dilaporkan ke polisi.

Dengan terpaksa, keduanya melanjutkan adegan mesum itu. Lebih dari itu, Toni juga memaksa keduanya melepas seluruh pakaiannya sehingga Toni bisa nonton gratis persis video porno di jaringan internet. Tapi tiba-tiba “Pak RT mengikat si cowok pada pohon dekat lokasi itu dengan baju si cowok, kemudian dia menggantikan posisi sicowok untuk menggauli si cewek.

Setelah puas barulah keduanya disuruh berpakaian dan pergi. Secara simbolis kunci sepeda motor diserahkan, dan Toni pergi sambil bersiul penuh kemenangan. Soalnya baru dia saja di seluruh Indonesia, hanya mengaku jadi Pak RT, berhasil jadi “generasi penerus” untuk gentian sif menggauli pacar orang.

Tapi tentu saja dua sejoli itu tak hanya pergi begitu saja. Dia mencari kantor polisi terdekat. Dengan menjelaskan cirinya, “Pak RT” pun berhasil ditangkap, dan dia memang penduduk dekat lokasi itu, tapi sama sekali bukan Pak RT. Dikonfrontir dengan kedua korban, si Toni mengakui segala perbuatannya. “Habis saya jadi ikutan nafsu pak.” Kata Toni polos.

Nafsu ya nafsulah, tapi ya jangan seperti as…..gukguk…. (sn/gunarso ts)

News Update