Jumlah Pendonor Turun 50 Persen di Tengah Pandemi Covid-19

TANGERANG –  Hari Donor Darah Sedunia yang diperingati setiap tanggal 14 Juni diharapkan dapat membangkitkan kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darah,  terutama dimasa pandemi Covid-19.

Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Tangsel, Suhara Manullang mengungkapkan, saat ini trend masyarakat mendonorkan darahnya turun hingga 50 persen.

"Peringatan Hari Donor Darah Sedunia kali ini bertema "Darah Yang Aman Selamatkan Jiwa". Jadi saya imbau kepada masyarakat, bahwa donor darah ini untuk kesehatan kita, apalagi secara rutin untuk keuntungan bagi pendonornya. PMI sendiri punya protap khusus bagaimana melakukan donor, bagaimana memproses darahnya itu sendiri," ujar.

Selama pandemi ini, lanjutnya,  pendonor berkurang 50 persen. “Solusinya,  kami membuat surat ke RS jika membutuhkan darah supaya ada donor pengganti dari keluarganya, itulah yang bisa memback-up darah di PMI," tambahnya.

Suhara mengatakan, penurunan angka masyarakat untuk donor darah diakibatkan, ada rasa khawatir tertular Covid-19. Padahal, nyatanya Covid-19 tidak bisa tertular melalui darah.

"Ada rasa khawatir, makanya ada pemahaman takut tertular dari jarum, melalui darah padahal Covid itu tidak ditularkan dari darah," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Managemen Mutu pada UDD PMI Tangsel, Edna Fauziah berharap di Hari Donor Darah Sedunia ini,  dapat dijadikan donor darah sebagai gaya hidup.

"Saya berharap di moment Hari Donor Darah Sedunia ini, masyarakat menjadikan donor darah sebagai gaya hidup. Karena, kebutuhan tidak pernah berhenti dan dengan setetes darah kita bisa menyelamatkan nyawa orang lain," tegas Edna.(toga/tri)