Hindari Euforia ‘New Normal’

Senin 15 Jun 2020, 06:01 WIB
Keramaian car free day di kawasan Jalan Sudirman - Thamrin saat hari Minggu (14/6/2020), PSBB Transisi.. (yono)

Keramaian car free day di kawasan Jalan Sudirman - Thamrin saat hari Minggu (14/6/2020), PSBB Transisi.. (yono)

PEMERINTAH sudah melonggarkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), meski pandemi Covid-19 belum berakhir. Menyambut era ‘new normal’ atau tatanan kenormalan baru, hari ini Senin 15 Juni 2020 roda ekonomi di Jakarta kembali berputar. Tercatat 80 pusat perbelanjaan di Ibukota mulai dibuka kembali.

Masyarakat Ibukota agaknya sudah tidak sabar menanti ‘hidup normal’ tanpa ada pembatasan. Ini bisa dilihat pada Minggu 14 Juni 2020 di Jalan Sudirman-Thamrin serta sejumlah titik di Jakarta, antara lain kawasan Monas, Gelora Bung Karno (GBK), taman Kanal Banjir Timur (KBT) dan area lainnya. Masyarakat tumplek menjadi satu melakukan berbagai aktivitas, berolahraga, bersepeda atau sekedar jalan-jalan.

Ramainya warga hingga tak bisa mengontrol diri, dikhawatirkan jadi bumerang penerapan ‘normal baru’.  Masyarakat seperti dilanda euforia, gembira berlebihan hingga lupa bahwa PSBB masih berlaku. Masyarakat lalai bahwa ada protokol kesehatan yang harus dipatuhi supaya kesehatan diri sendiri serta orang lain terjaga.

Meski WHO menilai Indonesia belum siap menerapkan ‘new normal’, tetapi pemerintah memutuskan menerapkan tatanan kehidupan baru demi berputarnya roda ekonomi. Ada dua persoalan yang tengah dihadapi bangsa ini sejak pandemi Covid-19, yaitu darurat kesehatan dan darurat ekonomi. Kedua-duanya harus diatasi secara bersamaan.

Sebagai kota bisnis, Jakarta seperti ‘kota mati’ ketika PSBB diberlakukan. Sektor ekonomi non formal terpukul, warga kesulitan mencari nafkah sehingga nekat berjibaku tetap melawan ancaman terpapar virus corona. Hari ini, roda ekonomi kembali bergerak dengan dibukanya 80 mal dan pusat perbelanjaan, termasuk Pasar Tanah Abang.

Dibukanya kembali pusat perbelanjaan di Ibukota, sebaiknya jangan disambut euforia berlebihan. Publik harus tetap menyadari bahwa pasien positif Covid-19 masih terus bertambah. Lebih baik mengekang diri di rumah bila tidak berkepentingan pergi ke tempat keramaian, atau tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan.  

Mal dan pusat perbelanjaan memang sudah ketat menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjungnya. Tetapi bila publik dilanda euforia dan tidak patuh protokol kesehatan, maka akan menjadi ancaman baru ledakan Covid-19. Itu sebabnya jangan luapkan kegembiraan menyambut ‘new normal’ dengan melanggar protokol kesehatan. Ingat, pasien positif Covid-19 di Jakarta, masih terus bertambah. **

News Update