Mengapa? Terjadinya musibah demikian tersamar, tersembunyi sehingga memerlukan renungan yang mendalam dan padangan yang seksama. Tentu, setiap orang akan beda menyikapi atas dasar pemahaman diri terhadap musibah yang terjadi. Tak heran jika hikmah yang dirasakan pun berbeda setiap orang.
Kadang, kita hanya melihat sisi negatif dari sebuah masalah atau musibah.
Secara kasat mata, beragam musibah tentu akan mendatangkan masalah. Apakah bencana alam, krisis ekonomi atau pun penyebaran penyakit, seperti pandemi sekarang ini.
Tapi tidak menutup mata adanya hikmah yang tersirat atau hikmah tersembunyi disebut " blessing indisguise".
Kesadaran semacam ini, berpikir positif dibalik kondisi negatif, bukan berarti untuk menutupi kesalahan atau kealpaan. Tetapi dikandung maksud mengambil pelajaran berguna atas musibah yang menimpa kita, atas kejadian yang pastinya tidak menguntungkan bagi kita semua.
Dalam hal ini, kasus pandemi. Dari aspek ekonomi saja, tak hanya menyedot anggaran negara sangat besar, terkurasnya cadangan devisa, juga terhentinya produksi dan investasi. Belum lagi dampak sosial ekonomi bagi kehidupan masyarakat. Lebih - lebih mereka pekerja di sektor non formal.
Pendek kata, kita dihadapkan pada kenyataan pahit yang harus dihadapi, dicarikan solusi. Bukan untuk dihindari, apalagi saling menyalahkan keadaan.
Di sisi lain, patut merenung diri. Ada manfaat yang didapat kemudian di balik kasus pandemi.
Dalam penggunaan anggaran misalnya, harus lebih transparan, terarah, dan terkendali. Seleksi alokasi dana pembangunan harus lebih ketat.
Bagi warga masyarakat pun, upaya mengencangkan ikat pinggang dengan sendirinya telah dilakukan.
Daya tahan hidup dan kehidupan kian meningkat. Aksi peduli dan toleransi sosial dalam hubungan antarmanusia kian terasa. Ikatan sosial makin mantap yang ditandai munculnya kebersamaan di masing - masing lingkungan. Belum lagi meningkatnya disiplin masyarakat, kepatuhan sosial, taat norma dan aturan.
Ini sedikit dari sekian banyak hikmah dibalik musibah.
Hikmah dapat kita rasakan jika kita bijak menyikapi. Mari kita ubah masalah menjadi hikmah, bukan memperdebatkan masalah yang dapat memunculkan masalah baru.