Sopir Ekspedisi Tewas di Pinggir jalan Tol Cikampek

Rabu 10 Jun 2020, 23:57 WIB
Petugas Polsek Makasar saat melakukan pemeriksaan di TKP. (Ist)

Petugas Polsek Makasar saat melakukan pemeriksaan di TKP. (Ist)

JAKARTA - Seorang sopir ekspedisi tewas di dalam mobilnya di jalan Tol Jakarta-Cikampek, wilayah Makasar, Jakarta Timur, Rabu (10/6/2020). Korban tewas setelah mobil minggir tol. Ia memang mengemudikan kendaraan itu sendiri.. 

Sopir itu bernama Budi Santoso, 48, pengemudi truk sebuah perusahaan ekspedisi yang meregang nyawa di depan kemudikannya saat melaju di Jalan Tol Cikampek arah Bandung. Diduga korban tewas akibat sakit jantung yang ia alami sejak beberapa hari belakangan ini.

Kapolsek Makasar Kompol TF. Hutagaol mengatakan, korban yang ditemukan tewas itu diduga karena sakit. Karena sebelumnya Budi mengeluh masuk angin dan sesak nafas.

"Saat berangkat dari Pluit, korban juga sudah mengeluh sakit, namun dipaksakan jalan dan mengemudikan seorang diri tanpa kernet," katanya, Rabu (10/6).

Karena kurang enak badan, kata Hutagaol, korban pun berjalan ke arah Bandung secara beriringan dengan rekannya.

 Dan ketika melintas di kilometer 00-600, Budi memberikan isyarat ke rekannya yang ada di belakang untuk menepi. "Dua rekannya Dudung, 36, dan Wawan Rusmana, 38, diminta ke bahu jalan dan kedua truk itu berhenti," tuturnya.

Saat sudah berhenti, kata Hutagaol, korban mengaku sakit dan meminta bantuan ke temannya untuk mengambil alih kemudi.

Dan ketika akan pindah dari kemudi, korban terlihat sesak nafas. "Tak berapa lama korban pun tak sadarkan diri dan menghembuskan nafas terakhirnya," sambung Kapolsek. 

Melihat hal itu, rekan korban pun panik dan berupaya mencari bantuan ke pengelola jalan tol untuk minta pertolongan. Namun naas, sebelum tim medis tiba Budi lebih dulu meregang nyawa.

"Keterangan petugas ambulans saat tiba di lokasi korban sudah meninggal dalam keadaan telentang di jok depan. Selanjutnya korban dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati," tuturnya.

Dari hasil pemeriksaan pihaknya, sambung Hutagaol, tak ditemukan tanda penganiayaan pada tubuh Budi. Namun pihaknya masih menunggu hasil Visum yang dikeluarkan rumah sakit. "Hal itu juga untuk keperluan berita acara pemeriksaan," pungkasnya. (Ifand/win)

Berita Terkait

News Update