JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta Achmad Yani menyesalkan terjadi lonjakan tajam jumlah pasien Covid-19 di DKI Jakarta di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, pada tanggal 9 Juni kemarin jumlah pasien corona di Ibukota meningkat menjadi 239 orang. Padahal sebelumnya pada tanggal 5 Juni jumlah penambahan pasien positif Covid-19 harian berjumlah 61 orang.
Politikus PKS itu merasa sangat khawatir akan besarnya kemungkinan terjadi gelombang kedua wabah Covid-19 di Jakarta. “Ini baru empat hari tapi lonjakan pasien sudah sangat tinggi, dari 61 orang menjadi 239 orang per hari dalam waktu singkat, ini ekstrem sekali dan harus menjadi perhatian dalam membuat kebijakan,” ungkapnya melalui keterangan tertulis, Rabu (10/6/2020).
Baca juga: Jakarta Jadi Kota Tertinggi Penambahan Corona dengan 234 Kasus
Tidak hanya lonjakan kasus, Achmad Yani juga menyampaikan bahwa lonjakan juga terjadi untuk pengguna lalu lintas di DKI Jakarta. Di PSBB masa transisi ada penambahan rata-rata jumlah kendaraan hampir mencapai 50 ribu kendaraan per hari.
“Lalu lintas kendaraan juga mulai meningkat lebih banyak dibandingkan masa PSBB sebelumnya, dari 190 ribuan meningkat jadi 240 ribuan perhari,” terang Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta tersebut.
Tingginya penambahan jumlah pasien positif Covid-19 menurut Yani tidak lepas dari rendahnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Kita mau ekonomi jalan lagi tapi kita juga tidak bisa mengabaikan bahwa wabah Covid-19 ini masih ada dan masih terus menyebar. Pemprov DKI juga saya nilai masih kurang tegas dalam melakukan penertiban terkait protokol kesehatan,” tutupnya.
Baca juga: Tambah 1.043, Rekor Baru Penambahan Kasus Positif Covid-19 di Indonesia
Sebelumnya Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati memaparkan, terdapat penambahan jumlah kasus positif covid-19 sebanyak 239 kasus di DKI Jakarta.
"Penambahan jumlah kasus positif ini karena adanya pending sample dari beberapa laboratorium swasta, yang mana pada Sabtu dan Minggu libur, karena itu pengerjaan spesimen dilakukan pada hari Senin. Sehingga, hasil tes sering meningkat pesat pada pelaporan hari Selasa," jelas Ani, Selasa kemarin. (yono/ys)