ADVERTISEMENT

Menlu Retno Hadiri Pertemuan Internasional Bahas Covid-19

Rabu, 10 Juni 2020 12:20 WIB

Share
Menlu Retno Hadiri Pertemuan Internasional Bahas Covid-19

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA –  Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi melakukan pertemuan virtual dengan tujuh Menlu negara-negara yang tergabung dalam Grup Koordinasi Internasional Kementerian untuk Covid-19 (ICG), Selasa (9/6/2020) malam.

Para Menlu membahas soal vaksin Covid-19. Pertemuan dilaksanakan secara virtual conference dan dihadiri oleh Indonesia, Singapura, Filipina, Republik Korea, Australia, Kanada, Peru, dan Maroko.

Dalam pertemuan MCGC, Retno menyampaikan tiga hal utama terkait kolaborasi pengembangan vaksin. 

Pertama, perlunya menciptakan mekanisme yang adil berdasarkan kajian ilmiah dalam rangka penyaluran vaksin (apabila vaksin sudah ditemukan), terutama perhatian bagi negara-negara tertentu untuk dapat memperoleh kesetaraan akses terhadap vaksin. Demikian juga pertimbangan terhadap resiko penyebaran kembali virus, jika terdapat negara yang tidak memiliki jangkauan untuk vaksin.

Kedua, perlunya memastikan transfer of knowledge dari para produser vaksin kepada negara-negara untuk kelancaran peningkatan kapasitas produksi, termasuk penyesuaian aturan terdapat pada TRIPs (Trade Related Intellectual Property Rights) dan kebijakan hak paten terhadap tanggung jawab sosial.

“Diperlukan fleksibilitas dalam aturan kekayaan intelektual, termasuk pengaturan dalam TRIPs, untuk mendorong pengembangan vaksin yang terjangkau. Kebijakan hak paten harus mempertimbangkan tanggung jawab sosial, khususnya dalam situasi pandemic,” tegas Retno dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri. 

Ketiga, perlunya mendorong lebih banyak kerja sama internasional dalam rangka pengembangan dan produksi vaksin. Ia juga  menyampaikan pentingnya sinergi di tingkat nasional dan internasional. “Politisasi terhadap vaksin harus dihindari", tegas Menlu Retno.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Belanda ini menjelaskan  bahwa Indonesia telah memiliki suatu konsorsium nasional dengan kemitraan multi-pemangku kepentingan dan tim nasional pengkajian vaksin di Indonesia sebagai upaya mempercepat pengembangan vaksin. 

Selain itu, kata dia, saat ini Indonesia tengah mengembangkan kerja sama potensial dengan sejumlah mitra internasional dengan penggunaan DNA dan platform virus tidak aktif. Indonesia juga mengundang kerjasama kolaborasi untuk mitigasi pandemi dengan mitra internasional lainnya.

“Kami amat mendorong kolaborasi global dari mulai manufaktur, penelitian, dan lainnya dari para pemangku kepentingan untuk mempercepat pengembangan vaksin COVID-19,” pungkas Menlu Retno. (johara/tri)

ADVERTISEMENT

Reporter: Tri Haryanti
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT