SEORANG wanita muda jadi sasaran pembunuhan dua polisi jahat. Dia adalah saksi dalam kejahatan yang dilakukan oknum tersebut. Nahas bagi sang wanita cantik ini, karena kakinya kena sasaran satu peluru sang oknum, dia pun harus mendapat perawatan di rumah sakit.
Di tempat inilah sang wanita harus mempertahankan diri dari ancaman pembunuhan dari okum polisi yang sudah setengah gila tersebut. Harus kucing-kucingan di ruang rawat, ruang mayat, ruang isolasi, yang menegangkan.
Apapun yang terjadi, wanita yang biasanya penakut ini, tiba-iba harus berani. Berani melawan keadaan, demi mempertahankan hidup.
Begtulah satu adegan film dari barat sana. Cerita fiktif memang tapi ini sebagai nasihat betapa manusia harus mempertahankan hidup, apapun yang terjadi. Hidup untuk hidup, jadi jangan sampai mati sia-sia.
Itulah barangkali suasana kini, yang sedang dirasakan oleh semu manusia di jagat raya ini dengan adanya serangan covid-19 yang ganas tersebut. Dengan berbagai usaha, manusia mempertahankan dirinya, dengan berbagai cara, PSBB, jaga jarak, dan nggak kemana-mana, di rumah saja.
Memang resikonya, ada yang kekurangan karena sembako sulit, nggak ada uang untuk beli. Orang yang seyogyanya usaha, tapi karena menghindari virus mematikan itu, manusia yang punya akal sehat harus taat pada aturan. Disiplin menjaga diri.
Ternyata, di mana saja orang akan mempertahankan dengan berbagai upaya. Jadi kalau ada manusia yang nggak mau tahu aturan, dan menentang, bahkan melawan petugas, jelas nggak benar!
Ayolah kalau ada petugas yang bertugas dengan benar dan baik ikuti. Tapi, kalau ada oknum nggak benar,ceperti kisah di atas, boleh dilawan! (massoes)