Gagal Berhaji Karena Covid-19, Nurul Huda: Ada Hikmah di Balik ini Semua

Rabu 10 Jun 2020, 12:05 WIB
Nurul Huda, warga Cipondoh, Kota Tangerang. (tiyo)

Nurul Huda, warga Cipondoh, Kota Tangerang. (tiyo)

ISLAM dibangun di atas lima perkara, yakni: persaksian bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadhan dan pergi haji. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Hadist ini pula yang mendasari umat Islam yang mampu untuk berlomba-lomba menunaikan ibadah haji. Tapi tak disangka, di tahun 2020 ini pemerintah Indonesia membatalkan pemberangkatan haji karena Covid-19 yang masih menimpa sebagaian besar dunia, termasuk Arab Saudi.

Pembatalan haji ini membuat 221.000 jemaah asal Indonesia gagal berangkat ke Arab Saudi untuk melaksanakan rukun Islam ke lima. Salah satu di antaranya dialami oleh Nurul Huda, warga Cipondoh, Kota Tangerang.

Seharusnya tahun ini dirinya berangkat haji menggunakan ONH Plus dari salah satu travel biro haji ternama di Indonesia. Namun, sesuai Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 494 tahun 2020 tentang Pembatalan Keberangkatan Jamaah Haji, impiannya untuk berhaji tertunda.

“Saya pasrahkan semuanya ke hadirat Allah SWT. Semua atas kuasanya, sebagai warga negara Indonesia kita harus ikuti keputusan pemerintah yang pastinya sudah dikaji secara matang,” kata Nurul Huda saat dihubungi, Selasa (9/6/2020) pagi.

Pria asal Magelang, Jawa Tengah ini menambahkan, ada hikmah di balik semuanya termasuk penundaan keberangkatan haji Indonesia tahun ini. “Di antaranya, para jemaah bisa mempersiapkan lebih baik lagi untuk pelaksanaan haji di Mekah dan Medinah,” ujarnya.

Pasalnya, sejak merebaknya wabah Covid 19 di seluruh belahan dunia, aktivitas keagamaan termasuk di dalamnya salat di Masjidil Haram juga ditiadakan. Akibatnya, calon jamaah haji yang berasal dari seluruh dunia, termasuk dari Indonesia juga tidak maksimal dalam mempersiapkan diri untuk menunaikan ibadah haji.

LEBIH SIAP

“Nah dengan ditundanya pelaksanaan ibadah haji, diharapkan calon jamaah bisa bersiap-siap dengan baik dan lebih khusuk lagi. Selain itu, pemerintah juga bisa mempersiapakan pelaksanaan ibadah haji tahun 2021 agar lebih siap dibanding tahun ini, pasca merebaknya Covid 19,” tandas Nurul Huda.

Apalagi, kata pria yang bekerja di salah satu perusahaan alat berat nasional ini, tidak hanya Indonesia saja yang membatalkan pelaksanaan haji 2020. Namun hampir seluruh dunia juga melakukan aksi serupa. Berdasarkan informasi terkini, pemerintah Arab Saudi menutup kembali Masjidil Haram karena Covid-19.

“Semoga Covid-19 cepat teratasi dan jamaah haji tahun 2021 atau umroh di tahun ini bisa terlaksana,” tutur Nurul Huda. (tiyo/ird)

News Update