BOGOR – Pria sudah merencanakan menikah, malah mengakhiri hidup secarar tragis. Pria itu, TH,38, nekad mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di satu perumahan di Bojong, Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Selasa (9/6/2020) malam.
Penyebab bunuh diri diduga karena dia merasa tertekan gaji belum dibayar oleh perusahaan tempatnya bekerja. Apalagi dia sudah mengeluarkan ratusan juta rupiah untuk proyek tempat dia bekerja.
Korban TH,38, seorang sarjana bekerja sebagai Pimpro satu proyek perumahan. Ia sudah selama tiga bulan belum juga dibayarkan gajinya. Sebagai pimpinan proyek pembangunan perumahan korban mesti mengorbankan dana pribadi bernilai hingga ratusan juta agar proyek tetap berjalan.
"Informasi dari calon istrinya, korban lagi mempunyai masalah dengan keuangannya yaitu selama tiga bulan belum digaji sama perusahaan property yang baru. Sedangkan untuk proyek tetap berjalan korban meski keluarkan uang pribadi supaya 40 orang tukangnya bisa dapat kerja," ujar Dani Juanda, Ketua di perumahan tersebut, kepada Poskota, Rabu (10/6) sore.
Selain itu rencananya, korban akan melakukan pernikahan bersama calon istrinya. "Informasi dari teman dekatnya Kartono rencana bulan ini baru akan menikahi calon tunangannya tersebut. Dan dari pihak perusahaan yang baru tempat kerja korban juga akan melunasi tunggakan gaji yang terlambat," ujarnya.
Sementara itu sehari-hari korban dikenal di lingkungan lebih suka ngobrol dengan pegawai pos security. "Jika ada masalah pribadi korban tertutup. Setiap pulang ke rumah sore pukul 17.00 WIB lebih suka duduk di depan teras rumah sambil rokok atau ngobrol dengan security di pos keamanan,"mtuturnya.
Selain itu keseharian lantaran tempat kerja barunya deket dari lokasi tempat tinggalnya, lanjut Dani, rutin korban jalan kaki menuju ke kantor.
"Motor korban dikasih ke para pekerja proyek digunakan untuk transportasi proyek. Jadi jika kemana-mana apalagi mau jalan berangkat kerja lebih sering jalan kaki jarak 500 meter dari lokasi rumah korban ke lokasi tempat kerjaan baru, ungkapnya.
Korban meninggal dengan cara tragis tidak banyak orang yang menyangka TH terbelit masalah ekonomi malah mengakhiri hidup dengan jalan pintas gantung diri.
"Waktu kejadian korban masih mengenakan kaos merah berkerah menggunakan celana pendek coklat gelap sudah dalam keadaan posisi tergabung di kusen ventilasi udara pintu ruang tamu utama nenggunakan kabel putih," tambahnya.
Diketahui korban gantung diri, lanjut Dani, berawal informasi warga bahwa ada pengendara ojek online mengantarkan makanan martabak saat mengedor-gedor pintu rumah tidak ada yang membukakan pintu.
"Firasat calon istri korban tidak enak setelah sore hari melalu pesan Whatapps berencana akan bunuh diri. Setelah beberapa jam kemudian hp korban tidak aktif, lalu calon istri berpura-pura mesen go food martabak ternyata rumah sepi,",kata Dani.
Lantaran curiga tidak ada yang membukakan pintu, ojoj online dibantu tetangga melaporkan setelah di cek ternyata korban sudah gantung diri.
"Anggota Polsek Klapanunggal bersama tim inafis sudah melakukan periksa jenasah tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan ciri-ciri korban murni gantung diri," ungkapnya.
Dani menambahkan setelah dari pihak keluarga korban, yaitu Nasrul langsung membawa jenasah segera dimakamkan.
"Usai disolati di musala perumahan setempat, sekitar pukul 13.00 WIB tadi jenasah sudah dimakamkan,," pungkasnya. (Angga/win)