Warga Muara Angke Korban Banjir Rob Diserang Penyakit Kutu Air

Selasa 09 Jun 2020, 20:29 WIB
Leha, korban banjir rob di Muara Angke mengeluhkan gatel gatel .(deny)

Leha, korban banjir rob di Muara Angke mengeluhkan gatel gatel .(deny)

JAKARTA - Warga korban banjir rob di RW01 dan 021, Muara Angke, Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, mulai terserang penyakit gatal-gatal, Selasa (9/6/2020). Menyusul, masih terendamnya permukiman mereka.

Sarpan, 48, salah satu warga korban banjir, mengaku kakinya mulai merasa gatal-gatal karena tetap melakukan aktivitasnya menarik becak di tengah-tengah air yang masih merendam pemukimannya. "Ya ini saya mulai gatal-gatal kutu air di kaki," ucapnya saat ditemui di lokasi. Ia terpaksa tetap beraktivitas, karena kebutuhan ekonomi keluarga harus terpenuhi.

Dikatakannya, air rob yang menerjang kawasan Muara Angke sejak beberapa hari lalu bercampur dengan sampah dan air got saluran. Sehingga, ucap Sarpan kondisinya pun sudah sangat kotor dan menimbulkan bau tidak sedap. 

Hal serupa juga diungkapkan Leha, 55, korban banjir rob lainnya. Kedua kakinya gatal-gatal, bahkan dibagian pahanya banyak muncul bintik - bintik merah diikuti bengkak.

"Ya ini karena sering kerendam air, kan setiap hari saya harus mondar mandir ke pelelangan ikan," ujarnya. Meski telah diobati memggunakan obat warung, namun Leha mengaku masih meraskan panas dan gatel pada kakinya. 

Banjir rob di RW01 dan RW21 Muara Angke, Pluit tersebut masih merendam sejumlah pemukiman warga sejak Jum'at (5/6/2020). Ketinggian air pun , cukup tinggi hingga masih mencapai 50 centimeter. 

Lurah Pluit, Rosiwan sebelumnya mengatakan banjir rob di Muara Angke airnya tidak kotor dan bau karena air luapan laut. Warga juga diminta untuk datang ke Puskesmas untuk berobat yang jaraknya hanya sekitar 50 meter. (deny/ruh)

News Update