JAKARTA – Angka penyebaran Covid 19 di DKI Jakarta kembali meningkat dan saat ini mencapai 8.033 kasus atau 25,8 persen dari total sebaran di Indonesia.
Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta terus berupaya membantu menghentikan penyebaran virus berbahaya ini.
Plt Ketua PMI DKI Jakarta, Muhammad Muas mengatakan, kenaikan jumlah pasien Covid 19 kembali mengkhawatirkan ditengah kondisi Jakarta yang telah menerapkan PSBB Transisi.
"Peningkatan itu terjadi diduga karena migran masuk ke Jakarta. Pertumbuhan orang bekerja dari Jawa Barat masuk ke Jakarta cukup besar. Kemacetan juga terasa dan semuanya ini beban DKI Jakarta," katanya, Selasa (9/6/2020).
Dengan meningkatnya hal itu, kata Muas, pihaknya akan semakin gencar melakukan pencegahan. Total, sudah ada 20.000 lokasi di enam wilayah Jakarta yang disemprot cairan disinfektan oleh PMI DKI Jakarta.
"Jakarta Barat kemarin sudah 7.000 titik karena termasuk daerah yang padat penduduk se-Asia Tenggara, yaitu di Jembatan Besi. Kami juga sudah ke Jakpus, Jaksel dan sekarang Jaktim. Kalau kami hitung sekitar 20.000 dari semua wilayah," ujarnya.
Ditambakan Muas, di Jakarta sendiri pihaknya menerjunkan 100 kendaraan yang terus bergerak di enam wilayah. Dimana kendaraan itu melakukan penyemprotan untuk mensterilkan wilayah. "Kalau di Pulau Seribu antisipasinya pakai bentor. Untuk lima wilayah kota kami siapkan gunner dan mobil yang setiap hari berputar ke seluruh wilayah ibukota," tambahnya.
Ditengah gencarnya melakukan pencegahan, sambung Muas, pihaknya sangat berharap peran serta masyarakat. Pasalnya, bila tidak dilakukan secara gotong royong, pandemi ini tidak bisa selesai. "Pandemi ini tidak bisa kita lihat karena kasat mata, dan kejadian ini diprediksi tidak akan selesai 3-4 bulan kedepan. Makanya target kami 3 bulan kedepan kami coba untuk mengatasi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua PMI Jakarta Timur, HR Krisdianto menambahkan, ditempatnya penyemprotan sudah dilakukan sejak 16 Maret lalu dan hingga hari ini di 2.983 lokasi. Selain itu, pihaknya juga terus mengedukasi warga untuk menerapkan hidup sehat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19. "Kami ajak terus warga untuk menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," paparnya.
Ditambahkan mantan Walikota Jakarta Timur ini, pihaknya juga tak henti-hentinya mensosialisasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dimana PMI juga membagikan hygiene kit yang terdiri masker kain dan sabun cuci tangan sebanyak 200 paket kepada masyarakat. "Kami berharap dengan pemberian hygiene kit ini dapat membuat sadar untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta menjaga jarak dengan orang sekitar dan selalu menggunakan masker," pungkasnya. (ifand/tri)