ADVERTISEMENT

20 Orang Reaktif, Walikota Rekomendasikan Pasar Perumnas Klender Ditutup

Selasa, 9 Juni 2020 15:20 WIB

Share
20 Orang Reaktif, Walikota Rekomendasikan Pasar Perumnas Klender Ditutup

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Walikota Jakarta Timur Muhammad Anwar geram terhadap pengelola Pasar Perumnas Klender, Duren Sawit. Pasalnya, meski sudah ada 20 orang dari pedagang, dan pengelola pasar yang terpapar Covid 19, namun lokasi itu tak juga ditutup. 

"Kemarin saya sudah sidak (inspeksi mendadak) ke sana, dan melihat masih ada penjualan dan kerumunan. Harusnya, kepala pasar peduli dengan hal itu karena dia yang dekat dengan masyarakat, apalagi setiap hari berinteraksi," katanya, Selasa (9/6/2020).

Menurut Anwar, sejauh ini pihaknya juga sudah melakukan berbagai upaya untuk pencegahan di pasar Perumnas Klender. Karena setelah temuan 20 orang terpapar, pihaknya langsung meminta Sudin Gulkarmat Jakarta Timur untuk kembali menyemprot disinfektan di lokasi.

"Namun hari ketika penyemprotan saja tutup, sisanya sampai hari ini masih beroperasi," ujarnya.

Atas hal itu, kata Anwar, pihaknya juga telah merekomendasikan kepada pengelola untuk segera menutup sementara Pasar Perumnas Klender. Namun hingga kini pasar masih beroperasi, bahkan interaksi masyarakat semakin bertambah seiring diberlakukannya PSBB Transisi.

 "Sudah direkomendasikan, karena bukan saya yang nutup. Jadi kita sudah sampaikan ditutup pun ketika dibuka tapi protokol kesehatan tidak dilakukan, ya percuma." ungkap Anwar.

Dari kejadian itu, Anwar pun mengancam pengelola akan melaporkan kejadian tersebut ke Gubernur DKI Jakarta. Hal itu guna mengambil alih agar pencegahan Covid-19 bisa berjalan baik dan tak ada lagi yang terpapar. "Saya sampaikan, kalau memang terpaksa, saya akan lapor Gubernur," katanya. (Ifand/win)

 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT