JAKARTA - Warga Muara Angke, RW 01 dan RW 21, Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, yang permukimannya terendam banjir akibat rob mengeluhkan kondisi lingkungannya yang mulai tidak sehat.
Sejak Jumat (5/6/2020) lalu, air pasang laut yang membanjiri permukiman warga pun, belum juga surut hingga Senin (8/6/2020) siang. Untuk di dalam rumah, ketinggian air cukup tinggi mencapai 50 centimeter.
Selain kondisi banjir rob yang masih cukup tinggi, air laut yang merendam permukiman warga juga cukup kotor. Air laut yang masuk bercampur sampah rumah tangga, dan menimbulkan bau pesing.
"Mungkin karena sudah 4 hari airnya jadi kotor hitam , dan juga bau menyengat. Kayak bau pesing begitu," ucap Riswanto, 50, salah satu warga RW01, Muara Angke, Senin (8/6/2020).
Khawatir mengganggu kesehatan, Riswanto pun mengaku memilih untuk mengungsi ke rumah kerabatnya . "Kasihan anak - anak juga . Takut nanti malah gatal-gatal yang ada," ungkapnya.
Menurutnya, banjir rob yang menerjang pemukiman hingga ke dalam rumahnya mengakibatkan sejumlah perabotan miliknya rusak tidak dapat terselamatkan. Ketinggian air saat banjir rob kali ini, juga merupakan yang terparah.(deny/ruh)