Bisnis Kargo di 19 Bandara Mencapat 34 juta Ton Sebulan

Senin 08 Jun 2020, 10:00 WIB
Pesawat Cargo.(Ist/bandara.id)

Pesawat Cargo.(Ist/bandara.id)

TANGERANG –  Sesuai dengan Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 No. 04/2020 yang diperpanjang dengan No. 05/2020 tentang pembatasan penerbangan dalam rangka percepatan penanganan COVID-19,  PT Angkasa Pura II  (Persero) dan sejumlah maskapai fokus pada angkutan kargo di tengah adanya pembatasan penerbangan bagi perjalanan orang. 

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan karena tidak ada pembatasan bagi kargo, pada 7 Mei – 7 Juni 2020 volume angkutan kargo di 19 bandara perseroan diperkirakan mencapai sekitar 34 juta kilogram, di mana khusus Bandara Internasional Soekarno-Hatta mencapai 27 juta kilogram.

“Tidak ada pembatasan bagi kargo, dan justru diperluas di mana maskapai yang mengoperasikan pesawat dengan konfigurasi penumpang dapat kemudian khusus mengoperasikan penerbangan kargo dengan memuat kargo di kabin penumpang. PT Angkasa Pura II selalu berkoordinasi dengan stakeholder guna menjaga pengelolaan di pergudangan serta aspek lainnya guna memastikan kargo tertangani dengan baik,"ujarnya.

Selain maskapai penumpang yang mengoperasikan penerbangan kargo, terdapat juga maskapai yang memang mengoperasikan pesawat kargo (freighter) di bandara PT Angkasa Pura II yaitu My Indo Airlines, Cargo Lux dan K-Mile Air. 

PT Angkasa Pura II saat ini memiliki dua perusahaan afiliasi yang bergerak di bisnis kargo: PT Angkasa Pura Kargo (kepemilikan saham 99,99%) dan PT Gapura Angkasa (kepemilikan mayoritas 46,26%).

“Kami memastikan pengelolaan dan pengiriman kargo di bandara-bandara PT Angkasa Pura II dapat tetap lancar di tengah pembatasan penerbangan,” ujar Muhammad Awaluddin.(toga/tri)

News Update