Ini Alasan Anies Pilih Istilah PSBB Transisi Bukan New Normal

Minggu 07 Jun 2020, 06:00 WIB
Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta.

Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta.

JAKARTA -  Gubernur DKI Jakarta menjelaskan mengapa memilih nama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi menuju masyarakat sehat, aman dan produktif, dibanding istilah normal baru atau new normal. Menurutnya, hal ini agar lebih familiar di telinga masyarakat.

"Mengenai penamaan, memang ini harus pesannya sama. Kemarin itu kita diskusi. Nama yang begitu dengar, tahu maknanya. Nama normal baru itu kan banyak yang belum tahu. Kalau aman, pasti tahu. Sehat, tahu. Produktif, jelas," jelas Anies dalam rapat bersama jajaran Pemprov yang diunggah oleh akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (6/5/2020).

Untuk diketahui rapat itu digelar pada Selasa (2/6/2020). Sedangkan konferensi pers terkait PSBB masa transisi digelar pada Kamis (4/6/2020).

Anies menjelaskan penggunaan kata transisi ini bermakna fase penanganan Covid-19 belum berakhir. Fase transisi, kata Anies, menjadi jalan menuju masyarakat aman, sehat dan produktif.

"Jadi kemarin kita pilih untuk gunakan nama itu. Dan transisi itu sebetulnya untuk mengirimkan pesan bahwa ini bukan fase akhir. Ini transit. Terminalnya mana? Terminalnya adalah aman, sehat, produktif. Itu terminal tuh. Terminal itu ya ujungnya itu. Kalau ini masa transit, karena itu kita menyebutnya transisi," ucap Anies.

Anies juga menyadari penamaan PSBB masa transisi ini akan menjadi sensitif. Namun, masyarakat akan memahami secara jelas jika Pemprov DKI menjelaskannya dengan baik.

"Nah memang penamaan itu bisa jadi sensitif pak nanti. Tapi asal kita jelaskan dengan baik. Jakarta sebetulnya lebih tepat mungkin begini, PSBB tetap dilaksanakan, ini adalah fase transisi. Gitu ya. Fase Transisi," kata Anies. (Yono/win)

News Update