Security di Bogor Jadi Korban Hipnotis, Rp4 Juta Amblas Oleh Jaringan Jual Beli Burung di Angkot

Kamis 04 Jun 2020, 21:20 WIB
Ini burung hyang diberikanke  korban hipnoltis. (angga0

Ini burung hyang diberikanke korban hipnoltis. (angga0

BOGOR  - Seorang pria di Bogor telah menjadi korban penipuan dengan modus jiual beli burung kicauan di dalam angkot. Pria tersebut tertipu dan kehilangan Rp 4 juta uang tabungan yang baru diambilnya.

Korban Ridwan,29, warga Bogor, tidak bisa hanya tertunduk pasrah setelah menyadari bahwa uang tabungan sebesar Rp. 4 juta baru diambil dari bank raib lantaran ditipu olehseorang laki-laki yang mau membeli burung. Laki-laki itu diduga komplotan penipuan yang berkedok jual beli burung tersebut.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, sehari-hari korban bekerja sebagai penjaga keamanan di KRL. Ia begitu saja mempercayai seorang pria yang berada satu angkot (angkutan kota) untuk dipinjamkan uang buat membeli burung yang ditawarkan orang di dalam angkutan itu.

Burung tersebut kemudian ditinggal pelaku di depan kantor Damkar Sukasari. Ssetelah korban membuka bungkusan kertas karton tempat burung tersebut, ternyata  jenis ayam-ayaman atau burung rawa.

"Saat itu dalam angkot berisi 4 orang penumpang, salah seorang di antaranya memegang kertas karton menawarkan burung suaranya seperti beo untuk dijual," ujar Ridwan, Kamis (4/6/2020) seraya menyebutkan kejadian menimpa dirinya pada Rabu (3/6) siang.

Burung yang ditawarkan dengan harga Rp. 5,5 juta tersebut akhirnya dilepas seharga Rp. 4 juta oleh salah seorang pria penumpang lain. Saat itulah orang yang menyatakan akan membeli tersebut  pinjam uang kepada pelaku, dan korban  pun mengambil uang tabungannya.


"Nah,  penumpang yang bawa burung nawarin jual burung beo Rp 5,5 juta. Terus penumpang lain, ada bapak-bapak, dia bilang dia suka burung itu,  mau bayarin, tapi uangnya ada di ATM, terus minta ditalangin sama saya, tapi saya enggak ada Rp 5,5 juta adanya Rp 4 juta,” kata korban.

 

“Tapi kata yang jual burung itu enggak apa-apa. ya, udah terus saya kasih," kata pria yang bekerja sebagai petugas keamanan di KRL pengakuan kepada petugas Damkar Sukasari, Bogor Timur, Bogor Kota.

Sementara itu Kepala Bidang Damkar Bogor Kota, Marse mengatakan peristiwa yang menimpa korban Ridwan terjadi di luar mako Damkar.

"Pemuda yang menjadi korban penipuan tersebut sebenarnya korban hipnotis, hal ini diketahui dari pengakuan korban langsung. Pada waktu kejadian dalam keadaan tidak sadar dan menurut saja apa yang diminta pelaku dalam angkot," ujarnya kepada Poskota di ruang kerjanya.

Korban sadar dari pengaruh hipnotis pelaku, lanjut Marse, setelah jalan sambil membawa kandang berisi burung rawa lalu balik lagi berhenti depan mako Damkar.

"Pelaku sadar setelah pelaku bilang akan balik lagi ke Damkar dengan alasan mau ambil uang di ATM. Setelah itu langsung korban sadar linglung dan mengetahui bahwa dirinya sudah menjadi korban hipnotis," ungkapnya.

Selain itu pengakuan korban ciri-ciri pelaku, lanjut Marse, pelaku hanya diketahui menggunakan baju coklat. "Pengakuan korban pelaku orang damkar, itu karena pada saat kejadian berada di depan mako damkar jadi bisa jadi mengaku-ngaku saja," imbuhnya.


Jika memang ada anggota yang berbuat kejahatan seperti apa yang dimaksud korban, Marse berjanji akan tindak tegas.

"Setelah kita cek anggota tidak ada yang diciri-cirikan seperti apa yang diutarakan korban. Jika ada bukti lain mungkin foto atau rekaman pelaku mungkin bisa kita tindak,"tambahnya.

"Korban mengaku pelaku mengenakan baju coklat dan pulang naik angkot. Padahal seluruh anggota kita mengenakan seragam biru dan tidak ada naik angkot malah naik motor." (Angga/win)

Berita Terkait

News Update