Pandemi Belum Berakhir, Pemerintah Diminta Jangan Gegabah Buka Sekolah

Kamis 04 Jun 2020, 09:03 WIB
Petugas menyemprotkan disinfektan di sekolah guna menyambut tahapan new normal. (toga)

Petugas menyemprotkan disinfektan di sekolah guna menyambut tahapan new normal. (toga)

JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta diminta tidak terburu-buru membuka kegiatan belajar mengajar di sekolah. Jangan sampai kebijakan tersebut justru menambah penyebaran Covid-19 karena yang terkena anak-anak sekolah.

Harapan tersebut diungkapkan oleh sejumlah orang tua siswa. Mereka khawatir dibukanya sekolah membuat putra-putrinya terpapar Covid-19. Data di Disdik DKI tercatat, jumlah siswa TK di Jakarta ada 2.983 orang. Sedangkan siswa SD tercatat 823.078 atau hampir satu juta orang. Mereka inilah yang rawan terpapar virus corona.

"Kalau Covid-19 ini belum dapat ditangani, baiknya pemerintah jangan dulu membuka sekolah. Risikonya sangat tinggi bagi anak terpapar virus" ucap Robian (43), salah satu orang tua murid, Rabu (3/6/2020).

Meski nantinya akan menerapkan social distancing (jaga jarak) dan protokol kesehatan, namun tidak ada jaminan murid-murid tidak terpapar Covid-19.  "Mungkin untuk siswa SMP atau SMA masih bisa kalau diminta jaga jarak. Tapi kalau untuk anak TK atau SD, mereka mana bisa yang namanya jaga jarak," ucap Robian.

TIDAK SEKOLAH

Hal sama diungkapkan, Ny.Wiwin, orang tua siswa. Dia memilih untuk tidak menyekolahkan anaknya yang masih TK dari pada harus mengambil resiko terpapar virus asal Wuhan, China tersebut.

"Memang kasihan lihat anak libur sekolah terlalu lama karena adanya pademi Covid-19. Tapi kalau ternyata virusnya masih banyak mending biarin di rumah saja dulu saja. Ngeri," ungkapnya.

Sama halnya dengan Rina (36), yang memilih tidak melanjutkan sekolah anaknya yang kini PAUD. "Namanya bocah mana bisa tidak kumpul-kumpul atau peluk-pelukan sama teman. Pakai masker juga cuma sebentar betahnya. Makanya kalau sekolah dibuka, saya lebih memilih tidak menyekolahkan anak sementara ini,” tukas warga Jakarta Barat ini. Dia meminta pemprov jangan gegabah membuka sekolah.

Sedangkan Ratna (45), orang tua siswa lainnya, berharap pemerintah tidak  buru-buru membuka sekolah. "Apalagi kalau berangkat ke sekolah ketemu siapa saja, kita nggak tahu kalau ada temannya yang sakit, atau di jalanan ketemu orang yang juga sakit," tutur Ratna. 

Terlebih, kata Ratna, kondisi DKI Jakarta penderita Covid 19 masih cukup tinggi. "Mudah-mudahan pemerintah juga memikirkan nasib warga dan anak-anak yang menjadi penerus bangsa," ujarnya.

Hal berbeda dikatakan Novita (39), orang tua siswa. Dia justru berharap new normal segera diberlakukan dengan membuka kegiatan sekolah. Karena sudah hampir tiga bulan anaknya belajar di rumah.

News Update