Dimulai dari Bogor, Istana Bersiap Terapkan New Normal

Kamis 04 Jun 2020, 20:15 WIB
Heru Budi Hartono, Kepala Sekretariat Presiden.

Heru Budi Hartono, Kepala Sekretariat Presiden.

JAKARTA  - Istana Kepresidenan akan menerapkan new normal, atau tatanan kebiasaan baru (new normal)  yang dari mulai Istana Bogor, Jakarta, Tampaksiring, Yogyakarta.

"Yang pertama adalah kita lihat arahan Bapak Presiden bahwa kita memang sudah mulai harus melakukan kegiatan sehari-hari dengan melakukan new normal, " kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/6/2020).

 Heru menandaskan persiapan penerapan prosedur standar kenormalan baru untuk sarana tempat ibadah di Masjid Baiturrahim Istana Kepresidenan Jakarta telah ditinjau Presiden Joko Widodo pagi tadi. Nantinya, masjid hanya akan menampung 20 persen dari kapasitas maksimal. "Yang tadinya 750 jadi 150 (jemaah)," kata Heru.

Tak hanya itu, sejumlah prosedur juga nantinya akan diberlakukan sebagai standar baru. Misalnya, penempatan sabun atau hand sanitizer di beberapa titik untuk digunakan oleh jemaah sebelum berwudu dan memasuki masjid.

 Adaptasi kebiasaan baru juga diterapkan dalam kegiatan-kegiatan Presiden di Istana. Untuk acara pelantikan misalnya, pejabat yang hadir dibatasi antara 5 hingga 7 orang. "Kemarin beberapa pelantikan misalnya KSAL dan KSAU, tidak lebih dari 5 undangan. Itu kegiatan resmi kenegaraan," kata Heru.

Tak hanya itu, prosedur pengujian tes cepat Covid-19 bagi para tamu yang berkunjung ke Istana juga diberlakukan dan menjadi standar baru. Menurut Kasetpres, tes cepat tersebut sudah berlangsung selama 2-3 minggu tanpa ada keluhan.

Selain pembatasan jumlah undangan atau tamu yang hadir, pembatasan jarak antarorang pun diatur dalam acara yang dihadiri Presiden di Istana. Di samping itu, upacara peringatan yang biasanya dilakukan secara langsung di lapangan pun kini bisa dilakukan secara virtual, misal upacara peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2020.
 

Sementara itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa perubahan juga terjadi dalam hal peliputan acara-acara Presiden di Istana.

Misalnya, jika biasanya wartawan yang hadir dalam acara Presiden banyak, maka kini dikurangi dengan bantuan adanya streaming_l dan konsep TV pool serta foto pool.

 "Artinya ya memang dibatasi. Juga kendaraan juga akan berkurang yang tadinya 10 (penumpang) mungkin jadi 5 (penumpang). Karena itu adalah keharusan yang harus dijalankan, itu bagian dari protokol kesehatan," ungkap Bey. (johara/win)

News Update